Dolar Tembus 109, Harga Emas Makin Terpuruk
Indeks Dolar Amerika menguat tajam selama sesi perdagangan Kamis (14/7), tembus diatas 109 untuk pertama kalianya dalam 20 tahun terakhir. Dolar menguat karena menjadi satu-satunya alat transaksi yang paling likuid ditengah resesi global yang membawa permintaan ekonomi melambat dan menghantam turun nilai matauang berisiko.
Indeks Dolar AS diperdagangan menguat sebanyak 60 poin atau 0.55% berakhir pada level 108.65, setelah uji tertinggi 109.30. Perlu diingat bahwa kekhawatiran tentang resesi akan mempertahankan Dolar di jalur ‘bullish’, terlebih dengan ekspektasi kenaikan suku bunga sebanyak 100 bps.
Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mencatat bahwa pasar secara luas telah memperkirakan kenaikan suku bunga setidaknya 100 basis poin pada pertemuan Juli. Waller menambahkan bahwa kenaikan 75 bps akan membuat pasar bereaksi netral atau akan mendorong penurunan pada Dolar.
Matauang
Pasar matauang berisiko mencoba rebound pada sesi akhir perdagangan Amerika malam ini (14/7) setelah sekerangjang matauang rival utama dolar anjlok dan catatkan level terendah baru.
Pasangan matauang EUR/USD untuk pertama kalinya sentuh level 0.9951 yang merupakan level terendah sejak Desember 2002. EUR/USD diperdagangkan turun sekitar 38 poin atau 0.38% berada pada level 1.0017, setelah uji tertinggi 1.0058 dan terendah 0.9951.
Euro melemah ditengah konflik politik yang melanda Italia menyusul perdebatan panjang politik Italia yang mendorong Perdana Menteri Italia Mario Draghi untuk mengundurkan diri. Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan dia akan mengundurkan diri setelah sebuah partai kunci dalam koalisinya menarik dukungannya untuk pemerintahannya.
GBP/USD diperdagangkan turun sebanyak 64 poin atau 0.54% berada pada level 1.1824, setelah sempat uji terendah 1.1759. Lonjakan pada dolar AS dan ketidakpastian politik Inggris menjadi penyebab utama penurunan Sterling.
Sementara itu, matauang Yen Jepang diperdagangkan naik tajam uji level tertinggi 139.38 yang merupakan level terlemah sejak September 1998. USD/JPY ditutup naik sebanyak 151 poin atau 1.09% berakhir pada level 138.93. Kesejangan kebijakan moneter BOJ dan Fed merupakan mendorong utama pelemahan Yen pada level tertinggi dalam 24 tahun terakhir.
Emas
Harga emas tembus dibawah level $1,700 untuk pertama kalinya sejak September 2021. Tertekan oleh laju penguatan Dolar dan ditinggalkan sebagai safehaven untuk sementara waktu karena prospek kenaikan suku bunga Fed yang diperkirakan akan lebih agresif dan resiko perlambatan ekonomi global yang dikhawatirkan akan terus menekan aktifitas ekonomi.
Dipasar spot, harga emas diperdagangkan melemah sebanyak $25.73 atau 1.50% berada pada level $1,709.66 per ons saat berita ini ditulis (03:30 WIB), setelah uji terendah $1,697. Emas berjangka kontrak Agustus tercatat melemah sekitar $29.70 atau 1.74% berada pada level $1,705.80 per ons di Divisi Comex.
Laporan Inflasi produsen AS (PPI) semalam, semakin memperburuk pelemahan Emas yang sebelumnya mencoba bertahan diatas $1,700. Dalam data yang dirilis menunjukkan bahwa PPI AS catatkan kenaikan sebanyak 11.3% (YoY) selama periode Juni, lebih tinggi dari perkiraan pada 10.7%.
Memasuki sesi perdagangan Jumat (15/7) pasar emas dan global akan terfokus pada laporan GDP China (09:00 WIB), Laporan Penjualan Ritel AS (19:30 WIB) dan Survei Consumer Sentiment AS oleh Univ. of Michigan (21:00 WIB).