Dolar Terkoreksi, Investor Tunggu Data Kunci Inflasi Pekan Ini
Dolar terkoreksi diawal perdagangan pekan ini (8/8), melemah ditengah minimnya data ekonomi. Pasar secara luas nampaknya tengah bersiap untuk petunjuk baru seputar kenaikan suku bunga the Fed setelah laporan pekerjaan AS akhir pekan lalu.
Optimisme sentimen pasar dari hasil data sektor tenaga kerja AS telah meredakan kekhawatiran tentang resesi dan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga sekitar 75 bps pada pertemuan FOMC September.
Pada Senin (8/8), probability kenaikan suku bunga Fed sebanyak 75 naik menjadi 66.5% dari 29% (per 1 Agustus), sementara probability kenaikan 50bps turun menjadi 33.5% dari 71%. Hingga penutupan Senin (8/8), indeks Dolar Amerika ditutup melemah sebanyak 20 poin atau 0.19% berakhir pada level 106.38, setelah uji tertinggi 106.81 dan terendah 106.09.
Dipasar matauang berisiko, AUD/USD ditutup menguat sekitar 71 poin atau 1.02% berakhir pada level 0.6981, setelah uji tertinggi 0.7008. GBP/USD ditutup menguat sekitar 7 poin atau 0.06% berakhir pada level 1.2077. Sementara EUR/USD ditutup menguat sekitar 16 poin atau 0.16% berakhi pada level 1.0192.
EUR/USD berresiko kembali melemah karena kekhawatiran krisis energi di zona Eropa, setelah kemungkinan fasilitas distribusi Gas Rusia ke Jerman dari Nord Stream 1 akan benar-benar dimatikan.
Emas
Pelemahan Dolar telah memberikan dukungan naik pada pasar rival utamanya. Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sekitar $13.97 atau 0.78% berakhir pada level $1,788.74 per ons, setelah uji tertinggi $1,789 dan terendah $1,770. Emas berjangka kontrak Desember ditutup menguat sekitar $14.00 atau 0.78% berhasil uji $1,805.20 per ons di Divisi Comex.
Kurangnya perhatian pasar terhadap pergolakan konflik AS-China atas Taiwan juga memberikan dukungan pada kenaikan emas karena berkurangnya safehaven pada Dolar. Pada Senin, China kembali melanjutkan latihan militernya di dekat perbatasan Taiwan yang sebelumnya dijadwalkan selesai pada Minggu (7/8).
Memasuki perdagangan Selasa (9/8), Harga emas masih berpotensi kembali menguat di sesi perdagangan Asia, Namun memasuki perdagangan malam nanti, pasar emas nampak rentan terkoreksi karena investor berpotensi kembali meninggalkan emas jelang laporan Inflasi pada Rabu (10/8) ebagai data kunci pekan ini.