Harga Emas Kembali Catatkan Sejarah Baru
Indeks Dolar AS terkoreksi ditengah meningkatnya volatilitas pasar aset berisiko menyusul kembali dibukanya pasar Eropa setelah libur ‘paskah’ pada Jumat (29/3) dan Senin (1/4). Indeks Dolar AS berakhir lebih rendah setelah sempat catatkan rekor tertinggi baru tahun ini pada 105.10.
Dolar AS melemah merespon serangkaian data ekonomi AS yang dirilis dengan hasil yang campuran,diantaranya:
- US JOLTs Job Openings (Feb), 8.756M (A) vs. 8.760M (F) vs. 8.863M (P)
- US Factory Orders (MoM) (Feb), 1.4% (A) vs. 1.1% (F) vs. -3.6% (P)
Pada Selasa (2/4), Dolar AS ditutup melemah sebanyak 20 poin atau 0.19% pada level 104.77, setelah capai tertinggi 105.10 dan terendah 104.68.
EUR/USD diperdagangkan menguat untuk pertama kalinya setelah bergerak turun dalam empat sesi perdagangan berturut-turut – menetap pada level 1.076 setelah sempat uji terendah baru sejak pertengahan Februari lalu pada 1.072.
Pasangan GBP/USD diperdagangkan menguat sebanyak 26 poin atau 0.21% pada level 1.25770 – menandai kenaikan pertama dalam tiga hari penurunan beruntun.
Sedangkan AUD/USD ditutup menguat sebanyak 29 poin atau 0.44% pada kisaran 0.65167 didukung oleh penguatan harga minyak mentah dunia yang mendekati level $85 per barel.
Berikut adalah posisi pasar matauang pada penutupan perdagangan 2 April 2024,
- AUDUSD : 0.65167 , +29 / +0.44%
- EURUSD : 1.07683 , +26 / +0.25%
- GBPUSD : 1.25770 , +26 / +0.21%
- NZDUSD : 0.59704 , +18 / +0.31%
- USDJPY : 151.551 , -9 / -0.06%
- USDCAD : 1.35654 , -4 / -0.03%
- USDCHF : 0.90792 , +38 / +0.42%
- USDCNH : 7.25390 , -321 / -0.44%
Emas
Harga emas mencatatkan sejarah baru sepanjang sejarah perdagangan emas – mencatatkan level penutupan tertinggi baru dalam empat hari berturut-turut ditengah ketidakpastian siklus kebijakan moneter Federal Reserves AS, memanasnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan pelemahan Indek Dolar AS.
Harga emas semakin bersinar ketika pejabat Federal Reserves AS memperdebatkan bagaimana Bank akan keluar dari kebijakan moneter saat ini. Dengan beberapa member fed termasuk Presiden Fed Cleveland Loretta Mester memperkirakan setidaknya tiga kali pemangkasan suku bunga pada 2024. Hal tersebut, tidak sejalan dengan pernyataan Powell yang menyatakan tidak akan terburu-buru untuk menurunkan suku bunga bank.
Dari ketegangan geopolitik, dorongan terhadap permintaan emas sebagai safehaven meningkat setelah Israel baru-bari ini melancarkan serangan terhadap kedutaan Iran di Suriah. Peristiwa tersebut memperkuat spekulasi bahwa konflik semakin meluas pada negara-negara tetangga.
Merespon serangkaian fundamental global, harga emas (spot) ditutup dengan kenaikan sebesar $29.00 atau 1.29% berakhir pada level $2,280.34 per ons, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi $2,281 dan terendah $2,246.
Pada saat yang sama, Emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini, diperdagangkan naik sebanyak $24.70 atau 1.09% berada pada level $2,281.80 per ons, setelah capai tertinggi $2,301 dan terendah $2,267 di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia mengaut untuk hari ke-4 berturut-turut, menetap diatas level $84 per barel ditengah kekhwatiran tentang gangguan pasokan minyak menyusul serangan yang terjadi di fasilitas minyak Rusia oleh Ukraina. Sementara itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga semakin memperkuat sentimen penguatan minyak.
Selama perdagangan Rabu (3/4), harga minyak berpotensi kembali menguat menyusul laporan persediaan minyak mentah AS yang dilaporkan turun sebanyak 2.286 juta barel dalam sepekan terakhir.
Berikut adalah posisi pasar minyak pada penutupan perdagangan 2 April 2024,
- OIL (SPOT) : $84.89 , +$1.38 / +1.65%
- WTI : $85.15 , +$1.44 / +1.72%
- BRENT : $88.92 , +$1.50 / +1.72%
Sentimen
Selama perdagangan Rabu (3/4), fokus utama pada global akan tertuju pada laporan tenaga kerja ADP Emmployment AS pada pukul 19:15 WIB. Pada sesi Eropa siang nanti, rangkaian laporan inflasi Eropa akan dirilis pada pukul 16:00 WIB.