Harga Emas Koreksi Ditengah Aksi Profit Taking
Profit taking mendominasi pergerakkan pasar emas selama sesi perdagangan akhir pekan lalu (15/3) – dimana harga emas berbalik melemah meskipun serangkaian data ekonomi AS dirilis dengan hasil yang mayoritas negatif.
- US Mar NY Empire State Manufacturing Index -20.90 (A) vs. -7.00 (F) vs. -2.40 (P)
•US Feb Manufacturing Production (MoM) 0.8% (A) vs. 0.3% (F) vs. -0.5% (P)
•US Feb Industrial Production (MoM) 0.1% (A) vs. 0.0% (F) vs. -0.1% (P) - US Consumer Sentiment 76.5 (F) vs. 77.1 (F) vs. 76.9 (P)
Aksi profit mewarnai pasar jelang serangkaian pertemuan Bank Sentral Dunia pekan ini yang secara terpisah diperkirakan akan mulai merencanakan perubahan kebijakan moneter dari pengetatan menjadi pelonggaran, terkecuali Bank Sentral Jepang.
Hingga akhir perdagangan Jumat (15/3) Harga emas (spot) ditutup melemah sekitar $6.23 atau 0.29% pada level $2,155.44 per ons – menandai penutupan terendah selama sepekan terakhir. Harga emas turun dari tertinggi $2,172 dan mencatatkan kerugian sekitar 1% dalam sepekan.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak April berakhir melemah sebanyak $6.00 atau 0.28% pada level $2,161.50 per ons, setelah capai tertinggi $2,176 dan terendah $2,158 di Divisi Comex.
Matauang
Indeks Dolar AS berakhir positif, namun bergerak pada kisaran yang sempit karena pasar didominasi oleh sikap antisipasi para pelaku pasar jelang pertemuan FOMC pekan ini.
Dolar AS berakhir menguat hanya sebanyak 8 poin atau 0.08% pada level 103.45, setelah uji tertinggi 103.50 dan terendah 103.30.
Mayoritas matauang berisiko berakhir melemah terhadap Dolar AS – terkecuali Euro. Euro berhasil bertahan meskipun hanya dengan keuntungan tipis.
Matauang Sterling berakhir melemah cukup tajam karena investor menantikan keputusan suku bunga Bank of England (BoE) minggu depan. BoE diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada 5,25% pada Kamis (21/3), dengan perkiraan pasar akan mendukung pemotongan suku bunga BoE sedikit lebih lambat dibandingkan Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve tahun ini.
Sementara itu, Yen Jepang melemah terdahap Dolar AS selama perdagangan Jumat (15/3). Pelemahan terjadi menjelang pertemuan Bank Sentral Jepang (BoJ) yang sangat dinanti-nantikan para pelaku pasar secara luas pada minggu ini, termasuk juga pertemuan Federal Reserve AS.
Bank of Japan dikabarkan akan mengakhiri kebijakan suku bunga ‘negatif’ yang telah berlangsung selama Delapan tahun terakhir.
Keyakinan tersebut semakin diperkuat setelah Perusahaan-perusahaan terbesar di Jepang sepakat dengan serikat pekerja untuk menaikkan upah pada tingkat tertinggi dalam 33 tahun terakhir.
Berikut adalah posisi pasar matauang pada penutupa perdagangan Jumat (15/3),
- AUDUSD : 0.65585 , -22 / -0.33%
- EURUSD : 1.08856 , +1 / +0.01%
- GBPUSD : 1.27338 , -20 / -0.16%
- NZDUSD : 0.60819 , -48 / -0.78%
- USDJPY : 149.035 , +75 / +0.51%
- USDCAD : 1.35396 , +10 / +0.07%
- USDCHF : 0.88339 , +0 / +0.01%
- USDCNH : 7.20580 , +77 / +0.11%
Minyak
Harga Minyak mentah dunia berakhir menguat pada level tertinggi sejak 7 November lalu – dengan minyak mentah WTI AS berada diatas $81,00 per barel pada akhir perdagangan Jumat (15/3) karena pasar energi terus memperhitungkan ekspektasi kesenjangan yang semakin lebar antara produksi Minyak Mentah global dan perkiraan kenaikan permintaan Minyak Mentah global sepanjang sisa tahun 2024 hingga memasuki tahun 2025.
Badan Energi Internasional (IEA) baru-baru ini menyesuaikan perkiraannya pada harga minyak. IEA menyerukan defisit Minyak Mentah global dengan asumsi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mempertahankan batas produksi sukarela saat ini. OPEC akan bertemu berikutnya pada tanggal 1 Juni untuk membahas tingkat produksi pada paruh kedua tahun 2024, dan investor secara luas mengantisipasi kartel Minyak Mentah untuk terus menekan kuota seketat mungkin seiring upaya Arab Saudi untuk menjaga harga minyak tetap tinggi.
Disisi lain, Penurunan pasokan Minyak Mentah AS memicu kecenderungan bullish di pasar energi minggu ini setelah American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA) mencatat penurunan stok Minyak Mentah lebih besar dari perkiraan setelah permintaan kapasitas di kilang AS meningkat.
Berikut adalah posisi harga minyak pada penutupan perdagangan Jumat (15/3):
- OIL (SPOT) : $80.49 , +$0.06 / +0.07%
- WTI : $81.04 , -$0.22 / -0.27%
- BRENT : $85.34 , -$0.08 / -0.09%
Sentimen
Selama perdagangan awal pekan ini (18/3) pasar global diperkirakan kaan diperdagangkan cukup volatile menyusul serangkaian berita politik Rusia, Geopolitik Timur Tengah selama akhir pekan hingga antisipasi para pelaku pasar jelang pertemuan bank bank besar Dunia minggu ini.