Harga Emas Koreksi Lagi, Investor Gelisah Tunggu Pemilu AS
Harga emas terkoreksi untuk hari kedua berturut-turut sejak mencapai titik tertinggi baru dalam sejarah.
Harga emas gagal rebound karena para pelaku pasar berbondong-bondong keluar dari pasar ditengah ketidakpastian fundamental ekonomi jelang pemilu Presiden Amerika ada 5 November mendatang.
Pasar bahkan gagal dalam memanfaatkan laporan Nofarm payrolls AS yang dirilis sangat mengecewakan. Hal ini berbanding terbalik dengan laporan rata-rata pendapatan per jam tingkat tahunan yang naik menjadi 4%, yang menunjukkan bahwa tekanan inflasi tetap tinggi.
Berikut adalah rangkaian data ekonomi AS pada Jumat (1/11),
- US Average Hourly Earnings (YoY) (Oct), 4.0% (A) vs. 4.0% (F) vs. 3.9% (P)
- US Average Hourly Earnings (MoM) (Oct), 0.4% (A) vs. 0.4% (F) vs. 0.4% (P)
- US Nonfarm Payrolls (Oct), 12K (A) vs. 111K (F) vs. 254K (P)
- US Unemployment Rate (Oct), 4.1% (A) vs. 4.1% (F) vs. 4.1% (P)
- US ISM Manu facturing PMI (Oct), 47.5 (F) vs. 47.2 (P)
- US S&P Global US Manufacturing PMI (Oct), 47.5 (F) vs. 47.2 (P)
Hingga akhir penutupan perdagangan Jumat (1/11), Harga emas (spot) mencatatkan kerugian sebesar $7.7 atau 0.26% berakhir pada level $2,735.76 per ons, setelah uji tertinggi $2,762 dan terendah $2,733.
Pada saat yang sama emas berjangka kontrak Desember ditutup melemah sebanyak $0.10 berakhir pada level $2,749.20 per ons di Divisi Comex, setelah uji tertinggi $2,772 dan terendah $2,749.
Minyak
Harga minyak diperdagangkan menguat mencapai level tertinggi $71 per barel pada awal sesi perdagangan Jumat (1/11), merespon laporan bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan terhadap Israel.
Harga minyak gagal mempertahankan kenaikanya dan berbalik melemah tajam ketika investor mulai berhati-hati jelang pemilu dan pertemuan Bank Sentral Amerika pada 5 – 7 November.
Berikut adalah posisi harga minyak pada penutupan perdagangan Jumat, 1 November 2024 pada pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $68.99 , -$1.23 / -1.75%
- WTI : $69.49 , +$0.23 / +0.33%
- BRENT : $73.10 , +$0.29 / +0.40%
Dolar
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang enam mata uang utama dunia diperdagangkan menguat pada hari Jumat (1/11) menyusul meningkatnya resiko kenaikan inflasi lebih lanjut, tercermin dari rata-rata pendapatan per jam tingkat tahunan dan bulanan yang naik moderat.
Laporan tersebut mendorong optimisme pemangkasan suku bunga the Fed. Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, ekspektasi pemangkasan suku bunga 25bps oleh Federal Reserves AS pada pertemuan 7 November yang akan datang meningkat mencapai 98.9% dari 95.15 pada minggu lalu.
Dolar AS menyelesaikan perdagangan akhir pekan dengan kenaikan sekitar 41 poin atau 0.39% berada pada level 104.31, setelah uji tertinggi 104.35 dan terendah 103.67.
Dipasar rival utama Dolar, EUR/USD anjlok dengan kerugian terbesar diantara rival lainnya. UER/USd turun sekitar 50 poin atau 0.46% berakhir pada level 1.08321. Sementara Pound Inggris memperpanjang penurunan mingguannya menjadi lima minggu berturut-turut.
Berikut adalah posisi matauang pada penutupan perdagangan Jumat, 1 November 2024 pada pukul 05:00 WIB,
- AUDUSD : 0.65576 , -21 / -0.33%
- EURUSD : 1.08321 , -50 / -0.46%
- GBPUSD : 1.29235 , +26 / +0.20%
- NZDUSD : 0.59620 , -16 / -0.26%
- USDJPY : 152.998 , +97 / +0.64%
- USDCAD : 1.39513 , +22 / +0.16%
- USDCHF : 0.86991 , +63 / +0.74%
- USDCNH : 7.13380 , +177 / +0.25%
Sentimen
Minggu ini, akan menjadi perdagangan yang mencatatkan sejarah. Dimana pasar akan menyaksikan Pemilu Presiden 4tahunan yang ke-60. Pemilu akan digelar pada Selasa, 5 November 2024, dengan hasil Quick Count diperkirakan akan diketahui pada 6 November 2024.
Selama sepekan, sederetan berita utama yang juga akan menjadi fokus pasar adalah Pertemuan Bank Sentral Inggris dan FOMC pada 7 November.