Harga Emas Merosot, Respon Hasil Pembacaan Risalah FOMC
Harga emas terkoreksi selama sesi perdagangan Rabu (9/10) menandai kerugian beruntun hari ke enam ditengah perdebatan tentang prospek pemangkasan suku bunga the Fed di pertemuan mendatang.
Harga emas kembali menguji level terendah minggu ini merespon hasil pembacaan risalah pertemuan FOMC yang terbagi dalam dua pendapat tentang skala pemangkasan suku bunga. Dimana beberapa pejabat mendukung pemangkasan 50bps, sementara beberapa lainnya lebih menyukai pemangkasan 25bps.
Mengenai mandat ganda Fed, hampir semua pejabat melihat risiko inflasi condong ke sisi negatif, sementara risiko terhadap pasar tenaga kerja berada pada sisi positif.
Setelah laporan tenaga kerja AS minggu lalu, ketakutan akan resesi AS sedikit memudar. Hal tersebut mendorong bank-bank besar Wall Street seperti Citi, JPMorgan dan Bank of America merevisi seruan Fed untuk pertemuan November dari penurunan suku bunga 50 menjadi 25 bps.
Disisi lain, dorongan kerugian pada emas hadir dari laporan bahwa People’s Bank of China (PBoC) menghentikan pembelian Emas untuk bulan kelima. Menurut laporan jumlah cadangan emas Tiongkok tidak berubah yakni mencapai 72,8 juta troy ons pada akhir bulan lalu.
Hingga akhir perdagangan Rabu (9/10), Harga emas (spot) diperdagangkan melemah sekitar $13.99 atau 0.53% berada pada level $2,607.33 per ons, setelah uji tertinggi $2,624 dan terendah $2,605.
Pada saat yang sama emas berjangka kontrak Desember diperdagangkan melemah sebanyak $9.40 atau 0.36% berada pada level $2,626 per ons, setelah uji tertinggi $2,642 dan terendah $2,622.
Dipasar komoditas lainnya, harga minyak mentah dunia kembali terkoreksi menyusul laporan stok minyak mingguan AS melonjak lebih dari 5.8 juta barel dari 3.8 juta barrel minggu lalu.
Berikut adalah posisi harga minyak pada penutupan Rabu 9 Oktober 2024 pada pukul 04:00 WIB
- OIL (SPOT) : $72.77 , -$0.64 / -0.87%
- WTI : $73.24 , -$0.33 / -0.45%
- BRENT : $76.58 , -$0.60 / -0.78%
Dolar
Memudarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga ganda oleh Federal Reserves AS pada pertemuan November mendukung kenaikan Dolar dan imbal hasil obligasi Amerika.
Berdasarkan pantauan FedWatch Tools menunjukkan bahwa peluang untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 bps turun dari 85,2% sehari yang lalu menjadi 78,8%. Sedangkan beberapa peserta pasar memposisikan diri terhadap Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah, dengan peluang sebesar 21.2%, naik dari 14,8% pada hari Selasa.
Dolar menyelesaikan sesi perdagangan Rabu (9/10) dengan kenaikan sekitar 44 poin atau 0.43% berakhir pada level 102.90, setelah uji terendah 102.45 dan tertinggi 102.94.
Merespon penguatan Dolar – sekeranjang matauang rival utama Dolar diperdagangkan melemah selama hari Rabu (9/10), USD/JPY diperdagangkan melemah mendapai tertinggi 15 Agustus. EUR/USD turun ke level terendah bulanan baru.
Berikut adalah posisi matauang pada penutupan perdagangan Rabu, 9 Oktober 2024 pada pukul 04.00 WIB.
- AUDUSD : 0.67170 , -28 / -0.41%
- EURUSD : 1.09382 , -40 / -0.36%
- GBPUSD : 1.30708 , -33 / -0.25%
- NZDUSD : 0.60620 , -75 / -1.22%
- USDJPY : 149.292 , +112 / +0.75%
- USDCAD : 1.37092 , +64 / +0.47%
- USDCHF : 0.86057 , +34 / +0.40%
- USDCNH : 7.08870 , +201 / +0.28%
Sentimen
Pada perdagangan Kamis (10/10), pasar akan terfokus pada laporan inflasi Konsumen (CPI) AS dan Klaim Pengangguran AS pada pukul 19:30 WIB.