Harga Emas Potensi Menguat, Respon Panasnya Situasi Ukraina
Harga emas berakhir turun tipis pada perdagangan Jumat (18/2), setelah sempat test level tertinggi baru pada $1,902 per ons.
Kesepakatan untuk lakukan gencatan senjata mendorong investor lebih memilih wait and see, dibandingkan meninggalkan aset safehaven karena resiko ancaman konflik akan terus berlangsung.
Dipasar spot, harga emas ditutup turun hanya sekitar 25 sen atau 0.01% berakhir pada level $1,897.84 per ons, setelah sempat uji terendah pada $1,886. Dalam sepekan terakhir harga emas telah mencatatkan kenaikan sebanyak 2.10% dan 3.5% selama Februari. Sementara Emas berjangka kontrak April, ditutup melemah sekitar $1.20 atau 0.06% berakhir pada level $1,900.80 per ons di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan pekan ini, pasar emas nampaknya akan kembali lebih tinggi karena perkembangan konflik Rusia-Ukraina semakin memanas selama akhir pekan ini. Menurun pengamatan telah terjadi 1500 pelanggaran selama gencatan sejata sejak Jumat.
Dalam perkembangan terbaru, Rusia justru meluncurkan test Rudal pada Sabtu (19/2). Sementara itu, sejauh ini pasar terus mengamati perkembangan seputar pertemuan AS dengan Diplomat Negara Barat selama akhir pekan.
Diluar dari sentimen Rusia/Ukraina/NATO, pasar emas dan global akan terfokus pada laporan GDP AS yang akan dirilis pada Kamis (24/2) pukul 20:30 WIB.
Secara Teknikal, harga emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $1,870.00 – 1,935.00.