Inflasi AS Melambat, Dolar Tersungkur Ke Terendah 107
Dolar anjlok selama sesi perdagangan Kamis (10/11) setelah prospek kenaikan suku bunga pudar karena laporan inflasi AS Oktober yang secara tak terduga melambat cukup signifikan dari tertinggi 40 tahun.
Inflasi konsumen AS melambat pada percepatan 7.70% (YoY) selama periode Oktober, lebih rendah dari perkiraan dan data sebelumnya pada 8.0% (F) dan 8.20%. Inflasi bulanan AS tercatat naik hanya sekitar 0.40%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya pada 0.60%.
Dolar ditutup anjlok 255 poin atau 2.36% berakhir pada level 107.88, menandai penutupan terendah sejak 13 September lalu. Sebelumnya Dolar diperdagangkan pada terendah 107.70 dan tertinggi 111. Yen Jepang diperdagangkan menguat terhadap Dolar – berakhir pada level 140.92, turun sebanyak 546 poin atau 3.87%.
Pasangan matauang GBP/USD melonjak lebih dari 350 poin – berakhir pada level 1.1712 atau sekitar 3.05% lebih tinggi dari penutupan sebelumnya. EUR/USD ditutup menguat sebanyak 194 poin atau 1.90% berakhir pada level 1.0206, setelah uji tertinggi 1.0221. Sedangkan AUD/USD menguat sebanyak 189 poin atau 2.86% berakhir pada level 0.6619.
Emas
Harga emas tembus level tertinggi Agustus pada $1,757 setelah Dolar tersungkur karena Fed diperkirakan akan memulai memperlambat laju kenaikan suku bunga pada Desember mengabaikan pernyataan Kepala Fed Jerome Powell yang akan memulai langkah tersebut setelah Februari.
Investor nampak secara penuh memanfaatkan memomentum pelemahan inflasi AS, untuk mendukung harga emas pulih. Disisi lain, pasar obligasi 10 tahun AS yang anjlok lebih dari 8% pada Kamis (10/11) jelang libur Veteran day semakin memperkuat kenaikan Emas dan melemahkan Dolar.
Dipasar spot, harga emas ditutup melonjak sebanyak $48.99 atau 2.79% berakhir pada level $1,755.60 per ons, setelah uji tertinggi $1,757 dan terendah $1,703. Emas berjangka kontrak Desember ditutup melonjak sebanyak $40.00 atau 2.28% berakhir pada level $1,53.70 per ons di Divisi Comex.
Selama akhir pekan ini, harga emas berpotensi kembali menguat – merespon probability kenaikan suku bunga 50bps Fed melonjak ke kisaran 90.2% (vs. 56.8%) paska laporan inflasi AS. Sedangkan kemungkinan kenaikan suku bunga 75bps anjlok ke 9.8% dibandinkan 43.2% sehari sebelum laporan inflasi dirilis.
Bond
Pasar obligasi melemah tajam ditengah prospek kenaikan yang lebih lambat dari suku bunga AS, mendorong tingkat pengembalian yag lebih rendah. Sehari Jelang ditutupnya pasar obligasi karena libur Veteran Day (11 November 2022), imbal hasil obligasi 10-tahun AS anjlok sebanyak 8% ke level 3.811%. Yield obligasi 2-tahun AS anjlok sebanyak 6.44% pada level 4.3300%.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan akhir pekan ini (11/11), fokus pasar global masih akan tertuju pada euforia Investor pada perlambatan ekonomi AS. Dari sisi data ekonomi, disesi Asia laporan inflasi Produsen Jepang akan dirilis pada 6:50 WIB. Diikuti laporan GDP Inggris pada pukul 14:00 WIB dan Survei Consumer Sentimen AS pada pukul 22:00 WIB.