
Instrumen Keuangan Global Bergejolak, Dolar Pulih Dari Terendah 8 Bulan
Indeks Dolar AS berakhir doji – ditutup tidak berubah dari perdagangan sebelumnya pada 102.39, setelah diperdagangkan fluktuatif mencapai tertinggi 102.90 dan terendah 101.51.
Dolar melemah tajam dari sesi tertinggi hariannya setelah laporan inflasi produsen AS (PPI) dan beberapa laporan lainnya mencatatkan perlambatan selama periode Desember, mendorong harapan bahwa the Fed akan segera mengakhiri dan memperlambat laju kenaikan suku bunga.
• US Core PPI (MoM) (Dec), 0.1% (A) vs. 0.1% (F) vs. 0.4% (P)
• US Core PPI (YoY) (Dec), 5.5% (A) vs. 5.6% (F) vs. 6.2% (P)
• US PPI (MoM) (Dec), -0.5% (A) vs. -0.1% (F) vs. 0.3% (P)
• US PPI (MoM) (Dec), -0.5% (A) vs. -0.1% (F) vs. 0.3% (P)
• US PPI (YoY) (Dec), 6.2% (A) vs. 6.8% (F) vs. 7.4% (P)
• US Retail Sales (YoY) (Dec), 6.02% (A) vs. 6.48% (P)
• US Retail Sales (MoM) (Dec), -1.1% (A) vs. -0.8% (F) vs. -0.6% (P)
• US Industrial Production (MoM) (Dec), -0.7% (A) vs. -0.1% (F) vs. -0.2% (P)
Namun secara tak terduga, Dolar pulih dari kerugian dan berbalik kembali ke atas 102, setelah beberapa komentar member Fed disampaikan semalam. Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard mengatakan suku bunga AS harus naik lebih lanjut untuk memastikan bahwa tekanan inflasi surut.
Loretta Mester dari Fed, Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland juga menyambut baik tindakan the Fed untuk menjinakkan inflasi. Sementara Esther George dari Fed mengatakan bahwa bank sentral harus memulihkan stabilitas harga, yang berarti kembali ke inflasi 2%.
Secara keseluruhan, pembicara Fed mendukung langkah untuk mempertahankan sikap hawkish mereka dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Hingga akhir perdagangan Rabu (18/1), Dolar berakhir datar pada level 102.39
Matauang
Euro berbalik melemah setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi baru dalam delapan bulan terakhir pada 1.0887. Dukungan pada Dolar meningkat dan melemahkan rival utamanya merespon dukungan pejabat Fed diantaranya Presiden Fed St. Louis Bullard dan Presiden Cleveland Loretta yang mendukung suku bunga setidaknya berada diatas 5%.
Dari data internal Eropa, pasar cukup tertekan oleh laporan inflasi Eropa yang mencatatkan pelemahan sebanyak 0.40% selama periode Desember, memperkuat spekulasi bahwa ECB akan kembali menahan rencana kenaikan suku bunga lebih lanjut. EUR/USD menyelesaikan perdagangan Rabu (18/1) dengan keuntungan tipis hanya sekitar 6 poin atau 0.06% berakhir pada level 1.0795.
• EU Core CPI (YoY) (Dec), 5.2% (A) vs. 5.2% (F) vs. 5.0% (P)
• EU Core CPI (MoM) (Dec), 0.60% (A) vs. 0.6% (F) vs. 0.6% (P)
• EU CPI (MoM) (Dec), -0.4% (A) vs. -0.3% (F) vs. -0.1% (P)
• EU CPI (YoY) (Dec), 9.2% (A) vs. 9.2% (F) vs. 10.1% (P)
GBP/USD telah menghapus sebagian keuntungannya selama perdagangan Rabu – berakhir menguat hanya sebanyak 58 poin atau 0.47% berakhir pada level 1.2343, setelah uji tertinggi 1.2435 ketika laporan inflasi Inggris mulai menunjukkan perlambatan. Berharap bahwa Inggris dapat segera keluar dari pengetatan kebijakan moneter segera ditengah resesi Inggris.
• GBP Core CPI MoM (MoM) (Dec), 0.50% (A) vs. 0.4% (F) vs. 0.3% (P)
• GBP Core CPI (YoY) (Dec), 6.3% (A) vs. 6.2% (F) vs. 6.3% (P)
• GBP CPI (YoY) (Dec), 10.5% (A) vs. 10.6% (F) vs. 10.7% (P)
• GBP CPI (MoM) (Dec), 0.4% (A) vs. 0.4% (F) vs. 0.4% (P)
Sementara itu, AUD/USD menyelesaikan perdagangan Rabu (18/1) dengan kerugian sebanyak 48 poi natau 0.69% berakhir pada level 0.6937, setelah uji terendah 0.6935 dan tertinggi 0.7063. USD/JPY melemah ke level 128.88, naik sebanyak 73 poin atau 0.57% – setelah sempat uji tertinggi 131.57 paska pertemuan BoJ.
Keputusan Bank of Japan (BoJ) untuk mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah memicu reaksi yang cukup fluktuatif.Bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di -0.10% dan target imbal hasil JGB tidak berubah di 0.00%, dengan batas atas 0.50%. Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda menyampaikan bahwa Bank akan mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar sampai mencapai inflasi yang berkelanjutan dan stabil sambil menambahkan bahwa “tidak perlu memperluas rentang target obligasi lebih lanjut.”.
Emas
Harga emas diperdagangkan bergelombang melemah selama sesi perdagangan Asia karena tekanan kuat Yen Jepang setelah BoJ mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah dan Tidak adanya revisi inflasi serta tidak adanya komentar atas pengganti Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengejutkan pelaku pasar.
Yen Jepang yang sempat melemah lebih dari 400 poin terhadap Dolar telah menekan harga Emas ke level terendah hariannya pada $1,896 sebelum akhirnya kembali stabil diatas $1,900 per ons. Harga emas pulih dan mencatatkan rekor tertinggi baru pada $1,926 sesaat setelah laporan inflasi produsen Amerika dirilis dengan perlambatan moderat dan kembali melemah mendekati level pembukaan Asia setelah dukungan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari beberapa member Fed disampaikan disela-sela sesi perdagangan berlangsung.
Dipasar pot, harga emas berakhir melemah sebanyak $4.60 atau 0.24% berakhir pada level $1,903.82 per ons. Sementara emas berjangka kontrak Februari ditutup melemah sebanyak $2.90 atau 0.15% berakhir pada level $1,907.00 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia terkoreksi setelah mencatatkan level tertinggi baru pada $82.37 per barel karena kekhawatiran tentang resesi kembali menghantui investor merespon hasil data ekonomi AS yang lemah. Alih-alih pulih karena peembalikkan Dolar, harga minyak justru terus melemah karena pasar sangat rentan dengan resesi yang akan memperlambat laju permintaan global.
Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $1.94 atau 2.45% berakhir pada level $79.09 per barel, setelah uji tertinggi $82.37 dan terendah $78.93. Minyak mentah berjangka WTI AS turun sebanyak $0.70 atau 0.88% berakhir pada level $79.48 per barel. Sementara Brent London melemah sebanyak 94 sen atau 1.11% berakhir pada level $84.98 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (19/1), fokus pasar global akan tertuju pada laporan Klaim Pengangguran dan data perumahan Amerika. Disesi Asia, laporan Tenaga Kerja Australia akan dirilis pada pukul 07:30 WIB.