Minim Data, Konflik Geopolitik Akan Kembali Jadi Fokus Utama
Para pelaku pasar berbondong-bondong berburu safehaven pada perdagangan Jumat (19/4) ditengah aksi serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Iran. Namun, kenaikan tak bertahan lama setelah Teheran menyatakan tidak memiliki rencana untuk membalas.
Harga emas yang sebelumnya melonjak mencapai tertinggi $2,417 per ons pada perdagangan sesi Asia Jumat (19/4) – berangsur melemah dan menetap dibawah level $2,400 per ons.
Hingga akhir perdagangan Jumat (19/4), harga emas (spot) mencatatkan kenaikan sebesar $12.55 atau 0.53% berakhir pada level $2,390.92 per ons, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi $2,417 dan terendah $2,372.
Pada saat yang sama, Emas berjangka kontrak Juni sebagai kontrak teraktif saat ini, diperdagangkan menguat sebanyak $15.80 atau 0.66% berada pada level $2,413.80 per ons, setelah capai tertinggi $2,433 dan terendah $2,386 di Divisi Comex.
Dolar
Indeks Dolar AS berakhir datar setelah diperdagangkan pada volatilitas yang cukup besar ditengah konflik panas Israel-Iran dan spekulasi pasar secara luas tentang prospek suku bunga dan kebijakan moneter Federal Reserves AS.
Hingga akhir perdagangan Jumat (19/4) Indeks Dolar AS Dolar mencatatkan kerugian tipi hanya sekitar 4 poin atau 0.04% pada level 106.13, setelah capai tertinggi 106.35 dan terendah 105.85.
Dipasar matauang berisiko, sekeranjang pasangan matauang utama ditutup campuran karena sentimen pasar yang beragam. Pasangan GBP/USD diperdagangkan melemah – dengan ketugian terbesar diantara matauang utama lainnya menyusul komentar dovish dari Deputi Gubernur Bank of England Dave Ramsden yang mengatakan pada hari Jumat bahwa risiko inflasi Inggris yang terjebak terlalu tinggi telah berkurang dan mungkin terbukti lebih lemah dibandingkan perkiraan terbaru BoE.
Ramsden, yang baru-baru ini memilih untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat tertinggi sejak 2008 dan menyampaikan inflasi bisa tetap berada di sekitar target 2% BoE untuk tiga tahun ke depan daripada naik lebih tinggi pada akhir tahun ini seperti perkiraan bank sentral pada bulan Februari. Hal terssebut menyeret spekulasi tentang kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter BoE dan menbawa Pound melemah terhadap Dolar.
EUR/USD berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat (19/4) ditengah kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran yang mendorong kekhawatiran pada lonjakan harga komoditas dapat memicu kembali inflasi dan menunda penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa yang sangat diantisipasi pada bulan Juni.
Disisi lain, pasangan USD/JPY & USD/CHF bergerak turun tajam pada peragangan awal Jumat (19/4) – sebelum akhirnya berakhir datar karena investor terus berburu pada matauang safehaven akibaat serangan Israel terhadap Iran memicu kekhawatiran tentang potensi konflik regional yang lebih luas.
Berikut adalah posisi pasar matauang pada penutupan 19 April 2024,
- USDX : 106.13 , -4 / -0.04%
- AUDUSD : 0.64164 , -3 / -0.05%
- EURUSD : 1.06537 , +11 / +0.11%
- GBPUSD : 1.23703 , -65 / -0.53%
- NZDUSD : 0.58853 , -15 / -0.26%
- USDJPY : 154.606 , -3 / -0.02%
- USDCAD : 1.37474 , -20 / -0.14%
- USDCHF : 0.91011 , -21 / -0.23%
- USDCNH : 7.24500 , -5 / -0.01%
Minyak
Harga minyak ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Jumat (19/4) setelah sempat melonjak tajam mencapai tertinggi $85 per barel pada sesi Asia, sebelum akhirnya bergerak melemah dan mencatat penurunan mingguan pertama setelah kenaikan dalam lima pekan berturut-turut. Penurunan harga minyak terjadi setelah Iran mengecilkan laporan serangan Israel di wilayahnya, sebuah tanda bahwa eskalasi permusuhan di Timur Tengah mungkin dapat dihindari.
Berikut adalah posisi pasar minyak pada penutupan 19 April 2024,
- OIL (SPOT) : $81.97 , +$0.20 / +0.24%
- WTI : $82.22 , +$0.12 / +0.15%
- BRENT : $87.29 , +$0.18 / +0.21%
Sentimen
Pada perdagangan awal pekan ini (22/4), fokus utama pasar global masih akan tertuju pada resiko ketegangan gopolitik di Timur Tengah yang semakin meluas ditengah minimnya data ekonomi. Selama sesi Asia, fokus pasar akan tertuju pada kebijakan suku bunga PBoC pada pukul 8:15 WIB.
Hingga sepekan kedepan, pasar global akan menantikan hail laporan GDP AS pada Kamis (25/4) dan Pertemuan Bank Sentral Jepang pada Jumat (26/4).