Pasar Global Bergerak Datar Susul Libur Pasar AS
Dolar ditutup melemah pada dari level tertinggi baru ke terendah harian Senin (5/9), meski masih menyisakan sedikit keuntungan setelah dibuka dengan gap yang lebih tinggi menyusul kekhawatiran investor secara luas tentang kondisi ekonomi global.
Permintaan safehaven yang tidak ada henti-hentinya pada Dolar Amerika karena kekhawatiran atas dampak krisis energi, inflasi tinggi hingga kekacauan ekonomi pada negara-negara dengan ekonomi terbesar didunia.
Hingga akhir perdagangan Senin (5/9), Indeks Dolar AS ditutup menguat sekitar 17 poin atau 0.15% berakhir pada level 109.80, setelah uji tertinggi 110.28 – menandai level tertinggi dalam lebih dari 2 dekade.
Emas
Pasar emas diperdagangkan flat, bertahan diatas $1,700 dan bergerak pada kisaran yang sempit karena libur pasar Amerika dalam rangka “Labor Day”. Sepanjang perdagangan Asia hingga Eropa, Investor nampaknya enggak memanfaatkan momentum pergerakkan Dolar dalam perdagangan Emas dan memilih berspekulasi dipasar berisiko.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sekitar $1.50 tau 0.09% berakhir pada level $1,710.07 per ons, setelah uji tertinggi $1,715 dan terendah $1,707.
Secara teknikal, harga emas masih cukup rentan untuk kembali terkoreksi dan mondar-mandir pada area $1,680 – $1,720. Secara garis besar, pelemahan aktifitas ekonomi di banyak negara karena krisis global akan mendorong permintaan pada safehaven melemah lebih ditengah trend kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral di Dunia. Perburuan akan safehaven akan cenderung dominan pada Dolar, sebagai alat tukar yang mudah diterima.
Matauang
Matauang Pounsterling rebound dan berakhir positif setelah sempat dibuka melemah pada level terendah sejak Maret 2020 jelang pengumuman Perdana Menteri Baru Inggris. GBP/USD merayap naik sesaat setelah Liz Truss diusung sebagai PM Baru Inggris menggantikan PM sebelumnya Boris Johnson. GBP/USD ditutup menguat sekitar 12 poin atau 0.10% berakhir pada level 1.1519, setelah uji terendah 1.1443.
Setelah kemenangan Liz Truss, Truss akan mengambil alih kekuasaan dan menamai kabinetnya pada hari Selasa (6/9). Paska terpilihnya PM baru pasar akan mencermati rencana kebijakan fiskal Truss. Truss telah berjanji untuk tidak menaikkan pajak atau menjatah energi dan secara khusus mengesampingkan pajak pada perusahaan energi.
Laporan menunjukkan Truss sedang mempersiapkan anggaran mini darurat di bulan pertamanya sebagai Perdana Menteri dan belum terlihat apakah dia akan menindaklanjuti janjinya untuk segera memotong pajak dalam upaya untuk menopang kelangsungan ekonomi Inggris. Saat ini, Obligasi pemerintah Inggris mengalami kerugian bulanan terbesar dalam beberapa dekade pada bulan Agustus, sebagai dampak dari ketakutan inflasi tetapi juga pada pemotongan pajak yang direncanakan Truss dan proposal untuk merangsang ekonomi dengan pengeluaran fiskal.
EUR/USD ditutup melemah sebanyak 25 poin atau 0.25% berakhir pada level 0.9929, setelah uji terendah 0.9877. Pelemahan Euro dilain karena tekanan atas krisis energi yang semakin parah dikawasan tersebut. Perlu diketahui bahwa Penyedia gas Rusia Gazprom telah menutup pipa Nord Stream 1 pada hari Jumat, dan melaporkan kebocoran. Pada awal pekan ini, terdapat laporan bahwa keputusan Moskow untuk memotong energi ke Eropa akan berlanjut sampai negara-negara Barat mencabut sanksi yang dikenakan terhadap setelah invasi Ukraina.
AUD/USD mengakhiri perdagangan Senin (5/9) dengan kerugian sekitar 12 poin atau 0.18% berakhir pada level 0.6795. Hari ini, Aussie berpotensi berbalik menguat jelang pertemuan RBA siang nanti pukul 11:30 WIB dan dikabarkan akan terjadi kenaikan suku bunga setidaknya 50 bps menjadi 2.35%.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar Amerika akan kembali dibuka setelah libur karena hari Buruh. Serangkaian data Manufacturing PMI AS akan dirilis malam ini pukul 20:45 – 21:00 WIB. Disesi perdagangan Asia, pasar akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Australia (RBA) pada pukul 11:30 WIB.