
Profit Taking, Emas Tersungkur Dari Titik Tertinggi Dalam Sejarah
Luar biasa, pasar keuangan global bergejolak meruntuhkan dinding ketidakpastian dan membangun kembali kekuatan meskipun sentimen pasar tidak banyak mengalami perubahan dan masih diselimuti awan hitam.
Aksi profit taking terjadi menyusul aksi jual yang berkelanjutan dan mendorong Dolar AS bergerak melemah ke titik terendah dalam tiga tahun.
Dolar AS berhasil pulih dan menghapus sebagian besar kerugian yang terjadi pada Senin (21/4), mendorong kerugian pada pasar rival utamanya dan kenaikan tajam pada pasar saham global.
Sejauh ini, sentimen pasar masih belum berubah. Pasar masih dihadapkan pada ketidakpastian Fed, risiko perdagangan, dan ketegangan geopolitik.
- Dolar
Kritik Trump terhadap Powell dan Independensi Fed merusak daya tarik Greenback. Kritik Trump, yang menyebut Powell sebagai “pecundang besar” dan mengancam akan menyingkirkannya karena tidak memangkas suku bunga, telah membuat khawatir para investor dan menyeret kredibilitas jangka panjang Dolar.
Kekhawatiran ini diperkuat oleh pengakuan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett bahwa pemerintah secara aktif menjajaki jalur hukum untuk menyingkirkan Powell. Perkembangan tersebut telah mengguncang status safe haven USD dan menambah volatilitas aset AS.
Dolar AS naik dari level terendah dalam tiga tahun, menyusul aksi profit taking jelang rangkaian data ekonomi AS.
Indeks Dolar (DXY) AS, yang melacak kinerja Dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama Dunia diperdagangkan menguat sebanyak 62 poin atau 0.63% berakhir pada level 98.97, setelah uji terendah 98.01 dan tertinggi 99.00.
Dipasar rival utamanya, sekeranjang matauang berisiko berakhir melemah menyusul penguatan Dolar AS. Berikut adalah posisi matauang pada penutupan perdagangan Senin (21/4) pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.63640 , -51 / -0.80%
- EURUSD : 1.14179 , -92 / -0.80%
- GBPUSD : 1.33280 , -50 / -0.37%
- NZDUSD : 0.59619 , -38 / -0.63%
- USDJPY : 141.573 , +71 / +0.50%
- USDCAD : 1.38110 , -27 / -0.19%
- USDMXN : 19.61060 , -1330 / -0.67%
- USDCHF : 0.81877 , +100 / +1.23%
- USDCNH : 7.30570 , +201 / +0.28%
- Emas
Harga emas mengakhiri perdagangan Selasa (22/4) dengan kerugian tajam, runtuh dari titik tertinggi sepanjang masa $3,500.
Harga emas menguatlebih dari $120 pada sesi Asia hingga Eropa, namun kehilangan dorong lebih lanjut dan justru tersungkur lebih dalam selama sesi perdagangan Amerika.
Pada Selasa (22/4), harga emas ditutup anjlok sebanyak $43 atau 1.26% berakhir pada level $3,380.85 per ons, setelah uji tertinggi $3,499.94 dan terendah $3,366.73.
Pada saat yang sama, Emas berjangka kontrak Juni sebagai kontrak teraktif saat ini – ditutup turun sebanyak $5.90 atau 0.17% berakhir pada level $3,419.40 per ons di Divisi Comex, setelah uji tertinggi $3,509.90 dan terendah $3,379.10.
Sentimen
Pada Rabu (23/4), pasar akan diramaikan dengan serangkaian data PMI global (Asia, Eropa, Amerika) dan data Penjualan Rumah Baru AS. Konflik Trump vs. Fed dan Perang Dagang masih akan terus menjadi berita utama dalam pekan.