Resesi Global, Dorong Pasar Keuangan Bergejolak
Dolar diperdagangkan naik tajam pada perdagangan Rabu (29/6), uji level tertinggi 105 karena kembali mendapatkan dukungan safehaven utama ditengah kekhawatiran resesi global.
Pasar yang terfokus pada komentar sederetan Kepala Bank Sentral Dunia dalam forum perbankan di Portugal membawa pasar keuangan bergejolak. Komentar dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell menjelaskan bahwa terdapat risiko kenaikan suku bunga bank sentral AS akan memperlambat perekonomian.
Merespon hal tersebut, Investor terus khawatir bahwa dorongan langkah agresif The Fed untuk meredam inflasi akan menyeret ekonomi ke dalam resesi. Sentimen tentang inflasi juga terus memburuk melihat kenaikan harga minyak, yang memperpanjang kenaikannya dalam empat hari perdagangan berturut-turut.
Hingga akhir perdagangan Rabu (29/6), Dolar ditutup menguat sebanyak 60 poin atau 0.57% berakhir pada level $105.10, setelah sempat uji tertinggi 105.15 dan terendah 104.36.
Emas
Harga emas kembali ditutup melemah pada perdagangan Rabu (29/6), setelah sempat menguat uji tertinggi Rabu pada $1,833 per ons bersama dengan penguatan Dolar karena sama-sama diburu sebagai aset safe haven.
Harga emas kembali melemah, karena Investor menilai resiko perlambatan ekonomi global akan mendorong konsumsi pada komoditas lesu. Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sekitar $2.07 atau 0.115 berakhir pada level $1,817.31 per ons.
Emas berjangka kontrak Agustus sebagai kontrak teraktif saat ini, ditutup melemah sekitar $3.70 atau 0.20% berakhir pada level $1,817.50 per ons di Divisi Comex.
Secara Fundamental, harga emas berpotensi kembali melemah karena prospek pengetatan kebijakan ekonomi global. Dalam jangka pendek, Emas masih berpeluang untuk menguji level strong support $1,790 – $1,780. Dengan resiko penurunan yang lebih dalam dijika harga emas bergerak stabil dibawah level tersebut.
Matauang
EUR/USD bergerak melemah dalam dua sesi perdagangan berturut-turut – bertahan di dekat level terendah dalam dua minggu terakhir. EUR/USD ditutup melemah sekitar 79 poin atau 0.76% berakhir pada level 1.0440 , setelah sempat uji tertinggi 1.0535 dan terendah 1.0435.
GBP/USD ditutup melemah sebanyak 62 poin atau 0.51% berakhir pada level 1.212 paska uji tertinggi 1.2213 dan terendah 1.2105. Sterling terpuruk ditengah konflik politik seputar protokol Irlandia Utara dan diperburuk oleh komenter Gubernur Andrew Bailey yang mengungkapkan ada tanda-tanda perlambatan ekonomi yang terjadi di Inggris. Hari ini, fokus pasar sterling akan tertuju pada laporan GDP Inggris siang nanti pada pukul 13:00 WIB.
AUD/USD ditutup melemah sebanyak 25 poin atau 0.36% berakhir pada level 0.6878. Sementara USD/JPY melemah ke level 136.59, naik sebanyak 43 poin atau 0.31%. Yen Jepang berpotensi terus melemah uji level tertinggi sejak 1998 karena BOJ memutuskan untuk mempertahankan program stimulus besar-besaran dan berjanji untuk mempertahankan batas 0,25% untuk imbal hasil JGB 10-tahun untuk mendukung ekonomi yang masih rapuh.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (30/6) pasar global akan terfokus pada laporan GDP Inggris pada pukul 13:00 WIB, data Klaim Pengangguran AS dan PCE Price Indeks AS pada pukul 19:30 WIB.