Resiko Perlambatan Ekonomi Yang Lebih Buruk, Emas Dan Dolar Naik Beriringan, Sementara Minyak Turun Tajam
Harga emas diperdagangkan cukup santai dibanding hari-hari sebelumnya dan mencatatkan keuntungan pertamanya setelah anjlok dalam dua hari perdagangan berturut-turut ditengah resiko perlambatan ekonomi yang lebih buruk dan antisipasi pasar terhadap data tenaga kerja AS.
Harga emas menguat setelah pasar mencoba dengan hati-hati mencerna laporan ADP Employment Change AS dan tak banyak merespon pneguatan indeks Dolar AS karena pelaku pasar mencoba mencari bukti lain atas perlambatan sektor tenaga kerja AS dengan mengantisipasi laporan NFP dan Pengangguran AS pada Jumat (8/12).
Dalam data yang dirilis menunjukkan bahwa,
- US ADP Nonfarm Employment Change (Nov), 103K (A) vs. 130K (F) vs. 106K (P)
- US Trade Balance (Oct), -64.30B (A) vs. -64.20B (F) vs. 61.20M (P)
Jelang penutupan perdagangan Rabu (6/12) pada pukul 04:00 WIB, harga emas (spot) diperdagangkan naik sebanyak $8.44 atau 0.42% pada level $2,027.58 per ons, setelah capai level tertinggi $2,035 dan terendah $2,017.
Harga Emas berjangka kontrak Februari – sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan naik sebanyak $9.00 atau 0.4% pada level $2,045.30 per ons, setelah capai tertinggi $2,053 dan terendah $2,035 di Divisi Comex.
Matauang
Indeks Dolar Amerika kembali diperdagangkan menguat, kali ini berhasil menembus dan bertahan diatas level 104 meskipun data tenaga kerja ADP Employment Change Amerika dirilis lebih rendah dari perkiraan dan data sebelumnya.
Dari apa yang terlihat, pasar tenaga kerja beragam dan menurunnya inflasi berpotensi mendorong sikap Dovish oleh the Fed. Disisi lain, para pejabat bank sentral juga tidak mengesampingkan pengetatan lebih lanjut. Artinya para pembuat kebijakan menggunakan pendekatan hati-hati namun fleksible terhadap kebijakan moneternya, sehingga data yang masuk diawasi dengan ketat – mendorong investor melakukan hal yang sama jelang pertemuan puncak FOMC pekan depan, dengan mengantisipasi seluruh data tenaga kerja AS.
Hingga jelang penutupan Rabu (6/12) pada pukul 04:00 WIB, Indeks Dolar AS diperdagangkan menguat sebanyak 26 poin atau 0.25% pada level 104.21, setelah capai tertinggi 104.22 dan terendah 103.86.
Pasangan GBP/USD melemah tajam selama tiga hari berturut-turut dan mencatatkan level terendah baru dalam dua pekan dibawha 1.26 setelah Dolar terus menugat dan menekan seluruh pada matauang rival utamanya.
Pelemahan Pound juga dipertajam setelah Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey menekankan bahwa bank-bank Inggris berada pada posisi yang tepat untuk mendukung peminjam, setelah BoE merilis Laporan Stabilitas Keuangan (FSR). Bailey mengakui bahwa dunia usaha tertekan oleh suku bunga yang lebih tinggi, sementara keuangan rumah tangga masih terbatas. Meskipun anggota BoE tetap bersikap hawkish, ekspektasi penurunan suku bunga mulai meningkat, dengan pelaku pasar memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada akhir tahun 2024.
Sementara itu, Matauang Euro mengalami tekanan dari laporan penjualan ritel Eropa yang dirilis mengecewakan, dimana penjualan ritel mencatatkan penurunan sebesar 1.2% (YoY) selama periode Oktober, lebih buruk dari perkiraan pada -1.1% (F).
Dibandingkan Euro dan Pound, matauang Aussie mencatatkan penurunan tipis – merespon laporan GDP kuartal ke-3 Australia yang dirilis membaik.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan 6 Desember 2023 pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.65481 , -2 / -0.04%
- EURUSD : 1.07617 , -34 / -0.31%
- GBPUSD : 1.25546 , -39 / -0.31%
- NZDUSD : 0.61351 , +7 / +0.11%
- USDJPY : 147.359 , +22 / +0.15%
- USDCAD : 1.35925 , +4 / +0.03%
- USDCHF : 0.87524 , +4 / +0.05%
- USDCNH : 7.16980 , +14 / +0.02%
Minyak
harga minyak mentah dunia anjlok dibawah level $70 per barel untuk pertama kalinya sejak enam bulan terakhir ditengah kekhawatiran tentang lemahnya permintaan bahan bakar berdasarkan laporan mingguan yang diperlihatkan Energy Administration Information (EIA).
Dalam laporan tersebut memperlihatkan bahwa, jumlah persediaan bensin AS naik 5,4 juta barel pada pekan lalu, lima kali lipat dari penurunan 1 juta barel yang diperkirakan oleh para analis pasar. Akibatnya, persediaan Minyak Mentah turun 4,6 juta barel, melebihi perkiraan 1,4 juta barel.
Berdasarkan sumber yang dikutip oleh Reuters mengatakan, “Ada penurunan permintaan yang disebabkan oleh bahan bakar dan saat ini pasar lebih fokus pada permintaan dibandingkan pasokan.”
Sejauh ini, harga minyak terus diperdagangkan melemah dan dengan penurunan yang tidak tanggung-tanggung. Berikut adalah pergerakkan harga minyak jelang penutupan 5 Desember 2023 pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $69.49 , -$2.64 / -3.66%
- WTI : $69.34 , -$2.98 / -4.12%
- BRENT : $74.30 , -$2.90 / -3.76%
Sentimen
Selama perdagangan Kamis (6/12), fokus pasar akan tertuju pada laporan klaim pengangguran pada pukul 20:30 WIB.
Disesi Asia pagi ini, Pasar akan diramaikan oleh laporan Neraca Perdagangan Australia yang akan dirilis pada pukul 07:30 WIB dan Necara Perdagangan Tiongkok pada pukul 10:00 WIB. Di Eropa laporan GDP Eropa akan dirilis pada pukul 17:00 WIB.