Rupee India Naik Meski Harga Minyak Naik, Defisit Perdagangan Melebar
Rupee India diperkirakan dibuka sedikit lebih tinggi pada hari Senin dengan ekspektasi seputar intervensi bank sentral yang mengimbangi kekhawatiran atas kenaikan harga minyak mentah dan melebarnya defisit perdagangan.
Non-deliverable forwards mengindikasikan rupee akan dibuka pada kisaran 83,10 terhadap dolar AS dibandingkan dengan 83,1850 pada sesi sebelumnya.
Akan sulit bagi dolar untuk mencapai titik tertingginya karena kehadiran Reserve Bank of India, kata Ritesh Bhansali, direktur Mecklai Financial.
Kenaikan rupee pada pembukaan mungkin merupakan penyesuaian setelah penurunan pada hari Jumat, kata seorang pedagang valuta asing di sebuah bank swasta. Trader memperkirakan rupee berada di kisaran 83,10 dan 83,25 pada hari Senin.
Rupee dijual dalam setengah jam terakhir sesi Jumat, yang oleh para pedagang dikaitkan dengan data defisit perdagangan dan penyesuaian posisi menjelang akhir pekan.
Defisit perdagangan barang dagangan India pada bulan Agustus adalah $24,16 miliar, lebih tinggi dari perkiraan $21 miliar.
“Defisit perdagangan telah meningkat selama beberapa bulan terakhir, disebabkan oleh meningkatnya impor bersih non-minyak dan non-emas,” kata IDFC First Bank dalam sebuah catatan.
“Hal ini mencerminkan kondisi permintaan domestik yang tertahan dan melemahnya ekspor karena melemahnya permintaan eksternal. Kombinasi ini kemungkinan akan mempertahankan tekanan pada defisit perdagangan.”
Meningkatnya harga minyak merupakan sumber risiko tambahan bagi defisit perdagangan India.
Minyak mentah Brent, yang mendekati level tertinggi tahun ini, naik 8,5% bulan ini dan melonjak 26% pada kuartal ini.
Minggu ini, investor akan mencermati keputusan bank sentral, dimulai dengan Federal Reserve AS pada hari Rabu, diikuti oleh Bank of England dan Bank of Japan.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah dan fokusnya adalah pada perkiraan pertumbuhan, inflasi, dan suku bunga.
INDIKATOR KUNCI:
** Forward rupee non-deliverable satu bulan pada 83,18; premi satu bulan ke depan di darat sebesar 10 paisa
** USD/INR NSE Kontrak berjangka September ditutup pada 83,1850 pada hari Jumat
** Premi forward USD/INR September sebesar 3 paise
** Indeks dolar pada 105,24
** Minyak mentah berjangka Brent naik 0,4% menjadi $94,3 per barel
** Imbal hasil obligasi AS tenor sepuluh tahun sebesar 4,32%
** Berdasarkan data NSDL, investor asing membeli saham India senilai $83 juta pada 14 September