Selera Terhadap Resiko Meningkat, Dolar Tertekan Turun
Indeks Dolar Amerika mengawali perdagangan Maret dengan kerugian tajam, mencapai level terendah dalam sepekan – menghapus jejak keuntungan hampir hampir 5% sejak uji terendah 100.8 pada Februari lalu.
Pelemahan Dolar yang terjadi selama sesi perdagangan Rabu (1/3) dipicu oleh bukti pemulihan ekonomi China lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya dan terus diperburuk oleh serangkaian data PMI Manufaktur AS yang dirilis mengecewakan,
• CNY Manufacturing PMI (Feb), 52.6 (A) vs. 49.8 (F) vs. 50.1 (P)
• CNY Non-Manufacturing PMI (Feb), 56.3 (A) vs. 55.0 (F) vs. 54.4 (P)
• CNY Caixin Manufacturing PMI (Feb), 51.6 (A) vs. 51.3 (F) vs. 49.2 (P)
• US Manufacturing PMI (Feb),47.3 (A) vs. 47.8 (F) vs. 47.8 (P)
• US Construction Spending (MoM) (Jan), -0.1% (A) vs. 0.2% (F) vs. -0.4% (P)
• US ISM Manufacturing PMI (Feb), 47.7 (A) vs. 48.0 (F) vs. 47.4 (P)
Hingga akhir sesi perdagangan Rabu (1/3), Dolar berakhir melemah sebanyak 61 poin atau 0.58% berakhir pada level 104.38, seelah uji tertinggi 105.10 dan terendah 104.09.
Matauang
Pemulihan ekonomi China hingga kesepakatan Brexit yang baru terkait tentang protokol Irlandia Utara mendorong selera pasar pada aset berisiko meningkat tajam selama perdagangan 1 maret. Perjanjian terbaru Inggris-UE tentang protokol Irlandia Utara, telah menghilangkan risiko potensi perang dagang antara kedua belah pihak mendorong sentimen pasar berubah positif atas Brexit.
Pound Inggris diperdagangkan dengan volatitas yang cukup luas, mencapai level tertinggi 1.2088 dan terendah 1.0565. GBP/USD berakhir naik hanya sekitar 7 poin atau 0.6% setelah optimisme pasar kembali tertekan oleh spekulasi bahwa BoE berpotensi menghentikan sementara pengetatan kebijakan moneter saat ini merespon laporan PMI Manufaktur Inggris yang sedikit membaik.
• UK Manufacturing PMI (Feb), 49.3 (A) vs. 49.2 (F) vs. 49.2 (P)
• EU Manufacturing PMI (Feb), 48.5 (A) vs. 48.5 (F) vs. 48.8 (P)
EUR/USD berakhir menguat sekitar 94 poin atau 0.88% berakhir pada level 1.0669, setelah uji tertinggi 1.0691 dan terendah 1.0565. Sedangkan AUD/USD berakhir menguat sekitar 30 poin atau 0.45% berakhir pada level 0.6757 dan USD/JPY berakhir datar pada kisaran 136.20, setelah uji terendah 135.25 dan tertinggi 136.46.
Emas
Harga emas berakhir menguat tajam selama sesi perdagangan Rabu (1/3), menandai keuntungan beruntun dalam tiga hari berturut-turut merespon pelemahan Dolar karena meningkatnya selera terhadap aset resiko.
Meski demikian, penguatan emas nampak berangsur memudar dipertengahan sesi Amerika, menyusul meningkatnya imbal hasil obligasi 10tahun AS yang naik ke level tertinggi sejak awal November 2022 – menembus angka 4.0%, sedangkan imbal hasil obligasi 2tahun AS naik ke level tertinggi Juni 2007 – menembus angka 4.90%.
Menguatnya Imbal hasil obligasi AS menunjukkan adanya kekhawatiran pasar tentang inflasi dan resesi, yang pada gilirannya mendukung potensi rebound pada Dolar AS dan melemahkan harga emas sebagai rival utamanya.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $9.33 atau 0.51% berakhir pada level $1,836.22 per ons, setelah uji tertinggi $1,844 dan terendah $1,822. Sedangkan emas berjangka kontral April berakhir menguat sekitar $8.70 atau 1.02% berakhir pada level $1,845.40 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia berakhir menguat selama sesi perdagangan Rabu (1/3), menandai penguatan kedua beruntun setelah Data PMI China memperkuat ekspektasi pemulihan ekonomi dan permintaan dari negara tersebut. Meskipun disisi lain laporan persediaan minyak mentah AS oleh EIA tercatat menunjukkan peningkatkan supply.
• CNY Manufacturing PMI (Feb), 52.6 (A) vs. 49.8 (F) vs. 50.1 (P)
• CNY Non-Manufacturing PMI (Feb), 56.3 (A) vs. 55.0 (F) vs. 54.4 (P)
• CNY Caixin Manufacturing PMI (Feb), 51.6 (A) vs. 51.3 (F) vs. 49.2 (P)
• US Crude Oil Inventories, 1.165M (A) vs. 0.457M (F) vs. 7.648M (P)
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sebanyak $0.97 atau 1.25% berakhir pada level $77.70 per barel, setelah uji tertnggi $77.86. MInyak mentah berjangka WTI AS naik sekitar 64 sen atau 0.82% berada pada level $77.69 per barel, sedangkan Brent London naik sebanyak $0.86 atau 1.02% berakhir pada level $84.31 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (2/3), fokus utama pasar global akan tertuju pada laporan inflasi Eropa pada pukul 17:00 WIB dan laporan Klaim Pengangguran AS pada pukul 20:30 WIB.