Tarif Trump Akan Mengurangi Setidaknya 1,2 Persen PDB Jerman Pada Tahun 2028, Menurut Studi IW
Perekonomian Jerman akan berkontraksi setidaknya 1,2% pada tahun 2028 jika mantan Presiden AS Donald Trump kembali menjabat dan menaikkan tarif impor sebanyak yang ia usulkan, demikian pendapat Institut Ekonomi Jerman (IW) dalam sebuah makalah pada hari Senin.
IW, yang dibiayai oleh asosiasi bisnis terkemuka Jerman dan memiliki pengaruh di antara para pembuat kebijakan di Berlin, menerbitkan makalah tersebut sehari sebelum “Super Tuesday”, hari dalam siklus pemilihan pendahuluan presiden AS ketika sebagian besar negara bagian memberikan suara.
Calon presiden terdepan dari Partai Republik ini telah mengusulkan penerapan tarif sebesar 10% pada semua impor dan menaikkan tarif impor Tiongkok sebesar 40 poin persentase menjadi 60% jika ia mengalahkan Presiden Joe Biden dalam pemilu AS pada 5 November.
Guncangan tarif ini untuk sementara waktu akan mengurangi 1-1,4% output perekonomian AS di tahun-tahun awal terutama karena harga konsumen yang lebih tinggi dan pengangguran yang membebani konsumsi dan guncangan kepercayaan yang akan mempengaruhi investasi dalam jangka pendek, menurut studi IW.
Namun perbaikan dalam neraca perdagangan dan fiskal akan memungkinkan produk domestik bruto AS pulih menjadi hanya sedikit negatif pada tahun 2028.
Dampaknya terhadap Eropa dan khususnya terhadap negara-negara yang berorientasi ekspor seperti Jerman akan jauh lebih parah, menurut studi IW, meskipun negara-negara tersebut sudah berjuang dengan tingginya harga energi dan kurangnya tenaga kerja terampil.
PDB Jerman akan turun sebesar 1,2% pada tahun 2028, hal ini dipengaruhi oleh penurunan ekspor dan penurunan investasi swasta, menurut studi tersebut. Jika Tiongkok membalas dengan menaikkan bea masuk sebesar 40 poin persentase, maka bea masuknya bisa turun hingga 1,4%.
“UE harus bersiap menghadapi skenario seperti itu sekarang,” IW memperingatkan. “UE harus menggunakan sisa masa jabatan Presiden Biden untuk menempatkan hubungan perdagangan dengan AS pada landasan yang lebih kokoh.”
Hal ini memerlukan pelembagaan hubungan UE-AS. Dewan Perdagangan dan Teknologi, menandatangani perjanjian mineral penting serta menyelesaikan kesepakatan perdagangan baja ramah lingkungan dan aluminium, katanya.
UE juga harus menandatangani lebih banyak perjanjian perdagangan bebas dengan mitra seperti Australia, Mercosur, india, atau India.
Kedua, jika Trump terpilih dan mengancam akan menerapkan hambatan perdagangan baru terhadap UE, UE harus bisa bereaksi, kata IW. “Untuk melawan ancaman seperti itu, UE juga harus mengancam akan melakukan pembalasan yang kredibel.”