
Trump Kecualikan Semiconductors Dari Tarif Tinggi Tiongkok
Harga emas berakhir menguat tajam pada angka tertinggi sepanjang masa pada akhir perdagangan minggu lalu (11/4). Daya tarik emas sebagai safehaven terus meningkat ditengah aksi saling balas tarif dagang antar Negara.
Selama sepekan lalu, tarif import Tiongkok meningkat hingga 145% setelah empat kali kenaikan selama seminggu terakhir. Sementara tarif AS oleh Tiongkok meningkat hingga 125% sebagai aksi balasan setelah AS menaikkan bea masuk menjadi 145%. Namun pada akhir pekan AS justru memilih diam dan menetapkan tarif tetap pada 145% pada Jumat malam, menghentikan aksi balasan sementara.
Hingga akhir perdagangan Jumat (11/4), harga emas ditutup dengan kenaikan sebesar $61.71 atau 1.94% berakhir pada level $3,236.92 per ons, setelah uji tertinggi $3,245.35 dan terendah $3,175.47. Harga emas (spot) telah naik sebanyak 6.5% pada minggu lalu.
Pada saat yang sama, Emas berjangka kontrak Juni sebagai kontrak teraktif saat ini – ditutup menguat sebanyak $67.10 atau 2.11% berakhir pada level $3,244.60 per ons di Divisi Comex, setelah uji tertinggi $3,263 dan terendah $3,193.40.
Pada awal pekan ini, harga emas terlihat cukup rentan untuk terkoreksi – merespon sedikit melunaknya tensi perang dagang.
Pada akhir pekan pasar diramaikan dengan berita tentang pembebasan tarif pada sektor semikonduktor. Keputusan Trump untuk membebaskan semikonduktor dari tarif China yang lebih tinggi, diumumkan pada 12 April 2025, yang bertujuan untuk menstabilkan rantai pasokan bagi perusahaan raksasa teknologi AS seperti Apple dan Nvidia, yang sangat bergantung pada chip dari China, Taiwan, dan Korea Selatan. Ini membalikkan sebagian dari kenaikan tarif 145% sebelumnya atas impor China, mengatasi kekhawatiran atas kenaikan harga elektronik konsumen.
Dipasar komoditas lainnya, Harga minyak mentah dunia berangsur pulih dari titik terendah hariannya dan ditutup positif menyusul membaiknya sentimen pasar setelah Trump menegaskan bahwa ia terbuka untuk mencapai kesepakatan dengan Tiongkok, menetapkan Tarif bea masuk untuk Tiongkok tetap di level 145% dan Trump berharap kesepakatan akan tercapai sebelum 90 hari berakhir.
Berikut adalah posisi harga minyak pada penutupan perdagangan Jumat (11/4) pada pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $60.96 , +$1.14 / +1.91%
- WTI : $61.50 , +$1.43 / +2.38%
- BRENT : $64.76 , +$1.43 / +2.26%
Dolar
Indeks Dolar Amerika anjlok ke titik terendah dalam 35 bulan pada Jumat lalu (11/4), setelah pasar merespon terhadap ketegangan perdagangan global, tekanan inflasi Amerika dan resiko resesi yang meningkat dinegara tersebut sebagai akibat dari ketidakpastian perang dagang.
Dari rangkaian data ekonomi AS yang dirilis pada Jumat malam (11/4), memperlihatkan bahwa,
- US Core PPI (MoM) (Mar), -0.1% (A) vs. 0.3% (F) vs. -0.1% (P)
- US Core PPI (YoY) (Mar), 3.3% (A) vs. 3.6% (F) vs. 3.4% (P)
- US PPI (YoY) (Mar), 2.7% (A) vs. 3.3% (F) vs. 3.2% (P)
- US PPI (MoM) (Mar), -0.4% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.0% (P)
Data tersebut menambahkan kekhawatiran resesi AS lebih lanjut. Pada Jumat (11/4), beberapa bank AS menyatakan bahwa kemungkinan resesi telah meningkat. CEO Wells Fargo, JPMorgan dan Morgan Stanley Ted Pick. CEO JPMorgan Jamie Dimon mengatakan bahwa peluang resesi AS berada di 50%.
Menurut Goldman Sachs, peluang resesi meningkat dari 35% menjadi 45% dalam 12 bulan.
Indeks Dolar (DXY) AS, yang melacak kinerja Dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama Dunia diperdagangkan anjlok sebanyak 103 poin atau 1.02% berakhir pada level 99.90, setelah uji terendah 99.01.
Pelemahan tajam yang terjadi pada Dolar membantu pasar matauang berisiko menguat. Berikut adalah posisi matauang pada penutupan perdagangan Jumat (11/4) pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.62870 , +64 / +1.03%
- EURUSD : 1.13532 , +155 / +1.39%
- GBPUSD : 1.30751 , +108 / +0.83%
- NZDUSD : 0.58215 , +83 / +1.44%
- USDJPY : 143.524 , -99 / -0.69%
- USDCAD : 1.38651 , -116 / -0.83%
- USDMXN : 20.30860 , -1419 / -0.69%
- USDCHF : 0.81509 , -87 / -1.05%
- USDCNH : 7.28980 , -144 / -0.20%
Sentimen
Pada awal pekan ini sentimen pasar global diperkirakan akan lebih baik dari minggu lalu, menyusul kebijakan Trump untuk menetapkan pembebasa tarif terhadap sektor teknologi dari tarif 145% Tiongkok.