Valas Asia Melemah, Dolar Stabil karena Powell Data Gaji Menjadi Fokus
Sebagian besar mata uang Asia tetap berada pada kisaran ketat pada hari Senin, sementara dolar stabil dari penurunan baru-baru ini karena pasar menunggu lebih banyak isyarat mengenai suku bunga AS dari Federal Reserve dan data gaji utama minggu ini.
Fokus juga tertuju pada kongres tahunan Tiongkok minggu ini, di mana pemerintah diperkirakan akan mengumumkan lebih banyak langkah stimulus untuk mendukung perekonomian terbesar di Asia.
Dolar melemah karena kesaksian Powell, data nonfarm payrolls tersedia
Indeks dolar dan indeks dolar berjangka sedikit bergerak di perdagangan Asia pada hari Senin, setelah mencatat kerugian selama dua minggu berturut-turut. Greenback terpukul oleh meningkatnya keyakinan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Juni.
Data sentimen konsumen yang lebih lemah dari perkiraan dan data indeks harga PCE yang sejalan memicu anggapan ini selama seminggu terakhir.
Spekulasi mengenai suku bunga menempatkan kesaksian Ketua Fed Jerome Powell yang akan datang menjadi fokus utama, di mana para analis memperkirakan dia akan menegaskan kembali bahwa suku bunga akan tetap bertahan dalam jangka pendek.
“Kami memperkirakan dia akan tetap berpegang pada skenario yang sama yang telah dia gunakan sejak pertemuan FOMC bulan Januari, yaitu: The Fed memerlukan bukti yang lebih meyakinkan bahwa inflasi berada di jalur untuk kembali ke 2%,” tulis analis ANZ dalam sebuah catatan.
Fokus minggu ini juga tertuju pada data nonfarm payrolls untuk bulan Februari, yang akan dirilis pada hari Jumat, mengingat kekuatan pasar tenaga kerja juga merupakan salah satu pertimbangan utama The Fed untuk menyesuaikan suku bunga.
Antisipasi lebih banyak isyarat Fed membuat pasar Asia terbatas. Yen Jepang berada di sekitar angka 150 terhadap dolar, dengan data inflasi utama Tokyo yang dirilis pada hari Selasa akan memberikan lebih banyak isyarat mengenai perekonomian Jepang.
Dolar Australia datar menjelang data PDB kuartal keempat, yang diperkirakan menunjukkan ketahanan perekonomian Australia.
Dolar Singapura dan won Korea Selatan datar, sementara rupee India sedikit turun setelah mencatat beberapa kenaikan minggu lalu menyusul data PDB yang lebih kuat dari perkiraan.
Isyarat stimulus Tiongkok ditunggu, yuan melemah
Yuan Tiongkok tidak bergerak pada hari Senin, karena para pedagang menghindari taruhan besar menjelang Kongres Rakyat Nasional tahun 2024.
Beijing diperkirakan akan meluncurkan lebih banyak langkah stimulus untuk mendukung pemulihan ekonomi yang melambat, terutama ketika negara tersebut bergulat dengan krisis pasar properti dan tren deflasi yang memburuk.
Pemerintah Tiongkok juga menetapkan target pertumbuhan untuk tahun ini, dengan para analis memperkirakan target PDB sebesar 5%, sama seperti tahun 2023.