Yen Jepang Melemah Ke Tertinggi 24 Tahun Terhadap Dolar
Yen Jepang menjadi pemain yang dominan selama sesi perdagangan Selasa (6/9), mencatatkan kenaikan tajam hampir 300 poin ke level terendah sejak Agustus 1998 terhadap indeks Dolar Amerika.
USD/JPY ditutup melemah ke level 142.79 – naik sebanyak 2.24 poin atau 1.57%, setelah uji tertinggi 143.06 dan terendah 140.24. Pelemahan pada Yen Jepang terus berlangsung karena perbeda kebijakan fiskal dengan bank sentral lain dan peringatan oleh Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki yang menegaskan kembali bahwa pergerakan yen yang terlalu tajam “tidak diinginkan”.
Sementara itu, Serangkaian fundamental pasar global terus mendorong Investor kembali beralih pada safe haven Dolar dan meninggalkan matauang berisko dan emas. Indeks Dolar AS ditutup menguat sekitar 42 poin atau 0.38% berakhir pada level 110.22, setelah uji terendah 109.38 an tertinggi 110.56.
Pasangan matauang EUR/USD ditutup melemah sebanyak 25 poin atau 0.25% berakhir pada level 0.9904. AUD/USD ditutup melemah sebanyak 62 poin atau 0.92% berakhir pada level 0.6733. Sedangkan GBP/USD mencatatkan kerugian hanya sekitar 1 poin ke level 1.1518, setelah uji terendah 1.1493.
Sterling berhasil rebound setelah Perdana Menteri Inggris Liz Truss telah mengumumkan dana talangan energi untuk mengatasi krisis yang mempengaruhi seluruh Eropa. Truss mengusulkan untuk membekukan sekitar £130 miliar tagihan energi rumah tangga sambil mempertimbangkan £40 miliar lagi untuk usaha kecil.
Emas
Harga emas kembali bergerak pada area negatif, kembali diperdagangkan dibawah $1,700 setelah Dolar catatkan level tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
Safehaven pada pasar emas nampak lemah karena ancaman perlambatan ekonomi global akan melemahkan demand pada komoditas. Hal ini, semakin diperkuat oleh konflik negara-negara barat dengan Rusia. Rusia berencana memotong semua penyediaan gas ke Negara-negara Barat yang masih berusaha membatasi minyak Rusia.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $8.06 atau 0.47% berakhir pada level $1,702.01 per ons, setelah uji tertinggi $1,726 dan terendah $1,699. Emas berjangka kontrak Desember ditutup melemah sebanyak $9.70 atau 0.57% berakhir pada level $,712.90 per ons di Divisi Comex.
Secara teknikal, harga emas berpotensi kembali stabil dibawah $1,700 karena kekuatan Dolar yang masih bertahan hingga pembukaan pasar Asia.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan hari ini, fokus pasar akan tertuju pada laporan GDP Australia pada pukul 08:30 WIB, Neraca Perdagangan China pukul 10:00 WIB dan GDP Eropa pada pukul 16:00 WIB.