Yen Jepang Melemah Meskipun Ada Isyarat Kenaikan Suku Bunga dari Wakil BOJ
Yen Jepang menunjukkan pergerakan minimal pada hari Selasa, meskipun Wakil Gubernur Bank of Japan (BOJ) Ryozo Himino mengindikasikan potensi kenaikan suku bunga dalam pertemuan kebijakan mendatang.
Himino menyarankan bahwa bank sentral mungkin mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga, dengan mengutip pertumbuhan upah yang berkelanjutan dan ekspektasi lanskap kebijakan AS yang lebih jelas setelah pidato pelantikan Presiden terpilih Donald Trump akhir bulan ini.
Pasangan yen USD/JPY naik tipis 0,1% menjadi 157,62 yen pada hari Selasa.
Dalam beberapa bulan terakhir, BOJ telah menyesuaikan kebijakan moneternya untuk mengatasi kenaikan inflasi. Pada bulan Maret tahun lalu, BOJ mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya, dan pada bulan Juli, BOJ telah menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendek menjadi 0,25%.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk mencapai target inflasi 2% yang stabil, didukung oleh pertumbuhan upah yang kuat dan pelemahan yen, yang telah berkontribusi pada biaya impor yang lebih tinggi.
Meskipun ada perkembangan ini, nilai tukar yen terhadap dolar AS tetap relatif stabil, mencerminkan skeptisisme pasar tentang kemungkinan kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi.
Analis berpendapat bahwa meskipun BOJ mengisyaratkan pergeseran ke arah normalisasi kebijakan, ketidakpastian seputar kondisi ekonomi global dan dinamika upah domestik dapat menyebabkan pendekatan yang hati-hati.
Barclays (LON:BARC) memperkirakan bank sentral akan menerapkan kenaikan suku bunga pada bulan Maret dan Oktober, dengan suku bunga terminal sebesar 0,75%.
Pertemuan kebijakan BOJ berikutnya dijadwalkan pada tanggal 23-24 Januari, di mana proyeksi pertumbuhan dan harga baru akan dibahas.