Yen Melemah Tajam, Jelang BoJ Meeting Kamis Mendatang
Pergerakkan matauang Yen Jepang menjadi pusat perhatian pasar global selama sesi perdagangan akhir pekan (21/7), USD/JPY melonjak menandai kenaikan harian tersebar dalam satu bulan terakhir.
USD/JPY berakhir naik sebanyak 173 poin atau 1.27% pada level 141.792, setelah capai tertinggi 141.949 dan terendah 139.742. Lonjakan terjadi menyusul sumber yang mengatakan pejabat bank sentral Jepang lebih condong ke arah mempertahankan kebijakan pengendalian Yield pada pertemuan kebijakan minggu depan.
Ditengah pelemahan Yen Jepang, Dolar bergerak menguat – kembali diperdagangkan diatas level 101, berakhir menguat sekitar 25 poin atau 0.25% pada level 101.08.
EUR/USD menyelesaikan perdagangan Jumat (21/7) dengan kerugian tipis – melemah hanya sekitar 5 poin atau 0.04% berakhir pada level 1.11246 jelang pertemuan ECB pekan depan yang diharapakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebanyak 25bps menjadi 4.25%.
GBP/USD berakhir melemah sekitar 16 poin atau 0.12% berada pada level 1.28512, mencatatkan kerugian sekitar 1.8% dalam sepekan terakhir – sebagai penurunan mingguan terbesar sejak Februari lalu. Sementara matauang komoditas Aussie dan Lonie diperdagangkan melemah tajam menyusul ekspektasi bahwa BoC akan membiarkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan berikutnya.
AUD/USD berakhir melemah sebanyak 50 poin atau 0.74% pada level 0.67281. Sementara USDCAD melemah ke level 1.32211, naik sekitar 51 poin atau 0.38%.
Emas
Harga emas diperdagangkan melemah selama sesi perdagangan hari Jumat (21/7), menandai penurunan ketiga berturut-turut ditengah penguatan Dolar, namun masih mencatatkan keuntungan tipis dalam sepekan terakhir.
Harga emas dipasar spot diperdagangkan melemah sebanyak $7.67 atau 0.39% pada level $1,961.59 per ons, setelah capai tertinggi $1,973 dan terendah $1,956. Emas naik sekitar 0.35% dalam seminggu lalu.
Emas berjangka kontrak Agustus berakhir melemah sekitar $5.40 atau 0.27% pada level $1,966.60 per ons di Divisi Comex, menguat sekitar 0.11% dalam sepekan.
Dipasar komoditas lainnya, harga minyak ditutup menguat tajam – mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut merespon meningkatnya bukti akan adanya kekurangan pasokan dalam beberapa bulan mendatang dan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang jika terus berlanjut dapat menekan pasokan minyak.
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sebanyak $1.08 atau 1.43% pada level $76.68 per barel, setelah capai tertinggi $77.20 dan naik sekitar 2.14% dalam seminggu.
Minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak $1.37 atau 1.81% pada level $77.07 per barel, naik sebanyak 2.19% dalam sepekan. Sedangkan Minyak mentah berjangka Brent London naik sebanyak $1.43 atau 1.80% pada level $81.07 per barel, naik sebanyak 1.50% dalam seminggu.
Saham
Pasar saham AS diperdagangkan datar selama sesi perdagangan akhir pekan – menandai kenaikan hari ke10 berturut-turut karena harapan berakhirnya siklus kenaikan suku bunga the Fed setelah pertemuan Juli.
Indeks Dow Jones naik 0.01% pada level 35,227.69. Indeks S&P 500 naik 0.03% pada level 4,536.34, sedangkan indeks Nasdaq terkoreksi 0.22% pada level 14,032.80.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan pekan ini, fokus utama pasar global akan tertuju pada sederetan pertemuan Bank Sentral diantaranya: Federel Reserves AS, Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Jepang.
Selama awal pekan, pasar akan dimeriahkan oleh rangkaian data PMI Manufactur Eropa pada pukul 15:00 WIB, PMI Manufaktur Inggris pada pukul 15:30 WIB dan PMI Manufaktur Amerika pada pukul 20:45 WIB.