
Akhir Februari, Dolar Dan Emas Kompak Menguat
Dolar berakhir menguat selama sesi perdagangan Selasa (28/2) meski laporan Consumer Confidence AS dirilis anjlok selama periode Februari, meningkatkan khawatiran tentang resesi AS ditengah inflasi yang tinggi.
Dalam data yang dirilis menunjukkan bahwa,
- US Wholesale Inventories (MoM), -0.4% (A) vs. 0.1% (A) vs. 0.1% (P)
- US Chicago PMI (Feb), 43.6 (A) vs. 45.0 (F) vs. 44.3 (P)
- US CB Consumer Confidence (Feb), 102.0 (A) vs. 108.5 (F) vs. 106.0 (P)
Dolar menyelesaikan perdagangan Selasa (28/2) dengan keuntungan sebanyak 34 poin atau 0.32% berakhir pada level 104.99, setelah uji tertinggi 105 dan terendah 104.40. Dolar mencatatkan kenaikan sekitar 1.3% selama Februari dan 1.4% sejak awal tahun.
Matauang
GBP/USD melonjak ke tertinggi 1.2143 sebelum akhirnya kembali ditutup melemah dikisaran 1.2019 diakhir penutupan selasa karena kuatnya Dolar AS. Sebelumnya Pound menguat di tengah berita bahwa UE dan Inggris mencapai kesepakatan atas aturan perdagangan di Irlandia Utara, yang disebut “Windsor Framework”, yang dimaksudkan untuk memperbaiki masalah yang dihasilkan dari Protokol Irlandia Utara.
Hingga akhir perdagangan Selasa (28/2), GBP/USD berakhir turun sebanyak 41 poin atau 0.34% berada pada level 1.2019, setelah uji tertinggi 1.2143 dan terendah 1.2016. EUR/USD berakhir melemah sebanyak 34 poin atau 0.32% berakhir pada level 1.0575, setelah uji tertinggi 1.0644 dan terendah 1.05735.
Pasar AUD/USD ditutup melemah sebanyak 10 pon atau 0.15% berakhir pada level 0.6728, setelah uji tertinggi 0.6698 dan terendah 0.6697. Pasar Aussie akan terfokus pada laporan GDP Australia pagi ini pukul 07:30 WIB.
Emas
Harga emas kerugian lebih dari 5% selama periode Februari, setelah menetap di kisaran $1,830 selama perdagangan Selasa (28/2) menguat bersama dengan Dolar AS, sebagai hal yang jarang dilihat ditengah aksi profit taking para investor mengakhiri perdaganga Februari.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sekitar $10.07 atau 0.55% berakhir pad level $1,826.89 per ons, setelah uji tertinggi $1,831 dan terendah $1,804. Mencatatkan kerugian sebanyak 5.5% selama Februari. Sementara Emas berjangka April berakhir menguat sekitar $11.80 atau 0.64% berakhir pada level $1,836.70 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia melonjak setelah ekspektasi baru untuk permintaan minyak karena pemulihan ekonomi China. Sebelumnya harga minyak sempat melemah awal sesi karena berkembangnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS (Fed) akan terus memperketat kondisi moneter.
Dipasar spot, harga minyak berakhir menguat sekitar $1.04 atau 1.36% berakhir pada level $76.73 per barel, setelah uji tertinggi $77.83 dan terendah $75.57. Minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak $1.37 atau 1.78% berakhir pada level $77.05 per barel, sedangkan Brent London naik sebanyak $1.41 atau 1.69% berakhir pada level $83.45 per barel.
Pagi ini, pasar Minyak berpotensi sedikit tertekan setelah laporan persediaan minyak mingguan oleh API tercatat naik sebanyak 9.895 juta barel, lebih tinggi dari sebelumnya sebanyak 6.203 juta barel.
Sentimen
Memasuki perdagangan Rabu (1/3), fokus utama pasar global akan tertuju pada Laporan Inflasi Australia pda pukul 7:30 WIB, diikuti laporan PMI China hingga Amerika pada malam hari nanti pukul 21:45 WIB.