
Dolar Menguat, Jelang Pertemuan FOMC
Indeks Dolar Amerika berakhir menguat selama sesi perdagagangan awal pekan ini, didukung oleh pengautan imbal hasil obligasi AS dan pelemahan pasar aset berisiko setelah serangkaian laporan PMI manufaktur Eropa dan Inggris dirilis mengecewakan, sementara PMI AS dirilis beragam.
Sejauh apa yang terlihat, para pelaku pasar nampak mencerna laporan PMI dengan penuh kehati-hatian sambil menunggu pertemuan Fed dan ECB.
Hinga akhir perdagangan Senin (24/7), Dolar berakhir menguat sekitar naik sekitar 31 poin atau 0.31% pada level 101.39, setelah capai tertinggi 101.43 dan terendah 100.88. Imbal hasil obligasi AS melonjak ke level tertinggi dalam dua pekan ditengah harapan kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC Rabu mendatang.
Imbal hasil obligasi 2tahun AS diperdagangkan menguat sebanyak 1.60% pada level 4.925%. Imbal hasil 10tahun AS naik sebanyak 1.03% pada level 3.878%, sedangkan yield 30tahun AS naik sebanyak 0.53% pada level 3.928%.
- GBP S&P Global/CIPS UK Manufacturing PMI, 45.0 (A) vs. 45.9 (F) vs. 46.5 (P)
- GBP S&P Global/CIPS UK Services PMI, 51.5 (A) vs. 53.0 (F) vs. 53.7 (P)
- US Chicago Fed National Activity (Jun), -0.32 (A) vs. 0.03 (F) vs. -0.15 (P)
- US S&P Global US Manufacturing PMI (Jul), 49. (A) vs. 46.4 (F) vs. 46.3 (P)
- US S&P Global US Services PMI (Jul), 52.4 (A) vs. 54.0 (F) vs. 54.4 (P)
Matauang
EUR/USD kembali melanjutkan penurunan hariannya turun dibawah 1.11, mencapai level terendah dalam 12 hari setelah Data PMI zona euro menunjukkan bahwa risiko resesi semakin intensif di wilayah tersebut. EUR/USD berakhir melemah tajam sebanyak 62 poin atau 0.55% pada level 1.0631, setelah capai tertinggi 1.11466 dan terendah 1.10600.
- HCOB Eurozone Manufacturing PMI (Jul), 42.7 (A) vs. 43.3 (F) vs. 43.4 (P)
- HCOB Eurozone Services PMI (Jul), 51.1 (A) vs. 51.4 (F) vs. 52.0 (P)
GBP/USD turun untuk hari ketujuh berturut-turut, mencoba bertahan di atas 1.2800 meski laporan PMI Inggris dirilis mengecewakan. PMI yang lemah terus menurunkan ekspektasi pengetatan kebijakan moneter dari Bank of England. GBP/USD berakhir melemah sebanyak 30 poin atau 0.23% pada level 1.28211, setelah capai tertinggi 1.28831 dan terendah 1.27975.
USD/JPY berakhir datar di sekitar 141.47 setelah sempat turun hingga terendah hariannya pada 140.727 selama sesi perdagangan Asia dan berbalik menguat memasuki sesi Amerika menyusul imbal hasil Treasury AS yang diperdagangkan lebih tinggi. USD/JPY diperdagangkan naik sebanyak 31 poin atau 0.22% pada level 141.478.
Emas
Harga emas berakhir melemah selama sesi perdagangan Senin (24/7), merespon penguatan Dolar jelang pertemuan FOMC pada minggu ini.
Dipasar spot, harga emas berakhir melemah sebanyak $7.15 atau 0.36% pada level $1,954.44 per ons, setelah capai tertinggi $1,967 dan terendah $1,953. Emas berjangka kontrak Agustus berakhir melemah sebanyak $4.40 atau 0.22% pada level $1,962.20 di Divisi Comex.
Sedangkan itu, harga minyak mentah dunia diperdagangkan menguat tajam ditengah harapan stimulus ekonomi China untuk meningkatkan ekonomi lokal di tengah pelemahan baru-baru ini dan signal tentang pasokan minyak global yang diperkirakan cenderung turun pada periode mendatang karena ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina.
Dipasar spot, harga minyak berakhir menguat sebanyak $2.07 atau 2.70 pada level $78.75 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak $1.67 atau 2.17% pada level $78.74 per barel. Sementara Brent London tercatat naik sekitar $1.41 atau 1.74% pada level $82.48 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Selasa (25/7), fokus utama pasar global akan tertuju pada serangkaian data survei ekonomi Bisnis Eropa pada pukul 15:00 WIB dan Survei Consumer Confidence AS pada pukul 21:00 WIB.