Dolar Naik Tajam, Uji Tertinggi Sebulan Terakhir
Indeks Dolar AS berakhir menguat tajam pada perdagangan Rabu (26/1) menyusul keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS untuk menetapkan suku bunga dan stimulus tidak berubah. Dolar bertahan diatas level 96.00 setelah Kepala Fed Jerome Powell mengkonfirmasi kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan Maret mendatang.
Hingga akhir perdagangan semalam (26/1), Dolar ditutup menguat sebanyak 48 poin atau 0.50 persen berakhir pada level 96.48, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi 96.54 dan serendah 95.91. Dipasar rival utamanya, EUR/USD ditutup anjlok sebanyak 58 poin atau 0.52 persen berakhir pada level 1.1240 terendah dalam satu bulan terakhir.
GBP/USD ditutup melemah sebanyak 41 poin atau 0.30 persen berakhir pada level 1.3458. Pasar Poundsterling diperkirakan akan lebih cepat pulih dari pelemahan merespon rencana kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Of Englang pada pertemuan 3 Februari mendatang.
Sementara itu, AUD/USD ditutup melemah sebanyak 29 poin atau 0.42 persen berakhir pada level 0.7114, pelemahan Aussie nampak lebih terbatas dibandingkan mata uang lainnya karena ditopang oleh kenaikan tajam harga minyak mentah dunia yang naik ke level tertinggi baru sejak Oktober 2014 lalu.
Memasuki sesi perdagangan Kamis (27/1) pasar mata uang global akan kembali terfokus pada pergerakkan Dolar karena minimnya data ekonomi di sesi Asia hingga Eropa. Pasar hanya akan terfokus pada rangkaian data ekonomi Amerika diantaranya : GDP (Q4)(20:30 WIB), Klaim Pengangguran (20:30 WIB), Durable Goods Orders (20:30 WIB) dan Pending Home Sales (22:00 WIB).