
Ekonomi Global Lesu, Investor Berburu Safehaven Emas dan Dolar
Indeks Dolar berakhir menguat bersama dengan harga emas dengan pemandangan yang tidak biasa karena kekhawatiran tentang resesi global terus meningkat menyusul lemahnya aktifitas ekonomi, kenaikan suku bunga serentak dan inflasi tinggi.
Permintaan safehaven pada Dolar dan Emas kian meningkat karena masing-masing dinilai rentan terhadap inflasi dan mudah diterima. Hingga akhir perdagangan Jumat (23/6), Dolar ditutup menguat sekitar 51 poin atau 0.50% berada pada level 102.91, setelah uji tertinggi 103.17 dan terendah 102.38.
Dipasar spot, harga emas berakhir menguat sebanyak $14.86 atau 0.78% berada pada level $1,928.64 per ons, melonjak dari terendah $1,910 dan capai tertinggi $1,937. Emas berjangka kontrak Agustus sebagai kontrak teraktif saat ini, berakhir menguat sebanyak $15.35 atau 0.80% pada level $1,939.05 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia anjlok selama sesi perdagangan Jumat (23/6), memperburuk penurunan dalam sepekan terakhir karena kekhawatiran tentang lemahnya permintaan menyusul lesunya aktifitas ekonomi global.
Dipasar spot, harga minyak anjlok $1.17 atau 1.68% pada level $68.30 per barel, menandai penurunan 4.65% dalam sepekan. Minyak mentah berjangka WTI AS anjlok 5.12% dalam sepekan dan turun sebanyak $1.26 atau 1.81% pada level $68.25 per barel pada perdagangan Jumat.
Sementara minyak Brent London terkoreksi sebanyak $1.15 atau 1.55% pada level $72.99 per barel, setelah capai terendah $70.12 per barel. Brent turun 4.73% seminggu lalu.
Saham
Pasar saham Amerika terkoreksi selama pada perdagangan akhir pekan lalu (23/6), tertekan oleh prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserves AS.
Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, peluang kenaikan suku bunga 25bps pada pertemuan Juli mendatang berada pada kisaran 71.9%, lebih tinggi dibandingkan perkiraan bulan lalu pada 45.2%.
Indeks Dow Jones berakhir melemah 0.55% pada 33,760.35, indeks S&P500 turun sekitar 0.69% pada 4,351.46, sedangkan Nasdaq AS turun sebanyak 1.09% pada level 13,482.38.
Matauang
Euro anjlok – uji level terendah dalam sepekan setelah laporan PMI kawasan Eropa melemah, dibawah perkiraan pasar. EUR/USD mengakhiri perdagangan Jumat (23/6) dengan kerugian sekitar 64 poin atau 0.58% pada level 1.08907, turun dari tertinggi 1.10119.
👎 JPY Manufacturing PMI (Jun), 49.8 (A) vs. 50.7 (F) vs. 50.6 (P)
👎 JPY Services PMI, 54.2 (A) vs. 56.2 (F) vs. 55.9 (P)
👎 EU Manufacturing PMI (Jun), 43.6 (A) vs. 44.5 (F) vs. 44.8 (P)
👎 EU Services PMI (Jun), 52.4 (A) vs. 54.5 (F) vs. 55.1 (P)
👎 UK Manufacturing PMI, 46.2 (A) vs. 46.8 (F) vs. 47.1 (P)
👎 UK Services PMI, 53.7 (A) vs. 54.7 (F) vs. 55.2 (P)
👎 US Manufacturing PMI (Jun), 46.3 (A) vs. 48.3 (F) vs. 48.4 (P)
👍🏻 US Services PMI (Jun), 54.1 (A) vs. 54.0 (F) vs. 54.9 (P)
AUD/USD menjadi pemain terburuk sepanjang pekan lalu, melemah sekitar 3% dalam sepekan bersamaan dengan melemahnya harga minyak mentah dunia. Hingga akhir perdagangan Jumat, AUD/USD berakhir melemah 87 poin atau 1.29% pada level 0.66684.
GBP/USD turun 44 poin atau 0.34% pada level 1.27011, sedangkan USD/JPY naik tajam capai tertinggi baru sepanjang tahun ini pada level 143.221. USD/JPY ditutup naik sebanyak 50 poin atau 0.35% pada level 143.605, setelah capai terendah 141.605.
Apa yang penting minggu depan
Pekan depan, Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengadakan Forum Tahunan tentang Perbankan Sentral. Pertemuan akan dimulai pada hari Senin danakan berakhir pada Rabu. Selama pertemuan berlangsung pasar akan disajikan dengan penampilan pidato Christine Lagarde Kepala Bank Sentral Eropa, Andrew Bailey Gubernur Bank of England, Jerome Powell Kepala Federal Reserve AS, Gubernur Bank of Japan Ueda dan Banyak pejabat bank sentral lainnya juga akan berbicara selama tiga hari berlangsung.
Dari rangkaian data ekonomi, pekan depan pasar akan disuguhkan oleh rangkaian data Perumahan, PCE dan GDP AS. Dari Kawasan Inggris, pasar akan terfokus pada laporan GDP Inggris pada Kamis (29/6).