Harga Emas Meroket, Menuju $2700
Harga emas diperdagangkan menguat sepanjang sesi perdagangan Kamis (17/10) dan mencapai puncaknya pada $2,696 per ons pada sesi perdagangan Amerika semalam menyusul data ekonomi AS yang campuran, gejolak politik AS jelang pemilu presiden bulan depan, hingga ketidakapstian konflil geopolitik Israel-Iran.
Sentimen pasar yang dipenuhi oleh rasa kurang percaya diri mendorong penguatan emas bersamaan dengan rival utamanya meski hal ini sangat jarang terjadi.
Hingga jelang perdagangan Kamis (17/10) pada pukul 03:30 WIB, Harga emas (spot) diperdagangkan naik sebanyak $17.78 atau 0.67% berada pada level $2,691.42 per ons, setelah uji tertinggi $2,696 dan terendah $2,672.
Pada saat yang sama emas berjangka kontrak Desember diperdagangkan menguat sebanyak $15.80 atau 0.59% berada pada level $2,707.10 per ons di Divisi Comex, setelah uji tertinggi $2,712 dan terendah $2,688.
Dipasar komoditas lainnya, harga minyak mencatakan kenaikan tipis pada hari Kamis, berkisar di sekitar angka $70,00 per barel karena meningkatnya ketidakpastian di Timur Tengah membatasi potensi penurunan.
Berikut adalah posisi harga minyak jelang penutupan perdagangan Kamis 17 Oktober 2024 pada pukul 03.30 WIB,
- OIL (SPOT) : $70.12 , +$0.08 / +0.11%
- WTI : $70.75 , +$0.36 / +0.51%
- BRENT : $74.45 , +$0.23 / +0.31%
Dolar
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang enam mata uang utama dunia diperdagangkan naik sekitar 27 poin atau 0.26% pada level 103.79 tertinggi sejak 5 Agustus.
EUR/USD memperpanjang penurunan – menandai penurunan beruntun untuk hari ke- tujuh berturut-turut setelah Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga sebanyak 25bps dan Kepala ECB Christine Lagarde mengirimkan signal kekhawatiran atas prospek ekonomi Zona Euro, yang memicu kekhawatiran bahwa kawasan tersebut dapat menghadapi pelemahan ekonomi lebih lanjut.
Sementara itu, Yen Jepang diperdagangkan melemah tajam terhadap Dolar AS menlampaui 150.
Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan Kamis 17 Oktober 2024 pada pukul 03.30 WIB,
- AUDUSD : 0.66942 , +29 / +0.44%
- EURUSD : 1.08285 , -33 / -0.30%
- GBPUSD : 1.30107 , +22 / +0.17%
- NZDUSD : 0.60569 , +1 / +0.01%
- USDJPY : 150.200 , +58 / +0.39%
- USDCAD : 1.37972 , +49 / +0.35%
- USDCHF : 0.86604 , +8 / +0.09%
- USDCNH : 7.13360 , +18 / +0.03%
Saham AS
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) untuk kedua kalinya dalam sepekan mencatatkan rekor tertinggi baru sepanjang masa didukung oleh investor yang kembali masuk ke reli saham-saham teknologi dan hasil laporan Penjualan Ritel AS yang mengejutkan.
dalam data yang dirilis, Penjualan Ritel AS tumbuh sebesar 0,4% (MoM) pada September, naik dari dari sebelumnya sebesar 0.1% pada Agustus dan mengalahkan perkiraan pasar rata-rata sebesar 0.3%. Penjualan Ritel tidak termasuk belanja Otomotif juga melampaui perkiraan, tumbuh sebesar 0,5% pada bulan September dibandingkan dengan yang diharapkan sebesar 0,1%, dan dengan mudah melampaui peningkatan 0,2% pada bulan Agustus.
Berikut adalah posisi Indeks Saham pada penutupan perdagangan Kamis 17 Oktober 2024 pada pukul 03.30 WIB,
- Dow Jones : 43,239.05 , +161.35 / +0.37%
- S&P 500 : 5,841.47 , -1.00 / -0.02%
- Nasdaq : 18,373.54 , +7.03 / +0.04%
Sentimen
Pada perdagangan Jumat (18/10) pasar akan terfokus pada laporan GDP Tiongkok, Laporan Penjualan Ritel Inggris dan data perumahan Amerika.