
Harga Emas Runtuh Dari Level Tertinggi Dalam Sejarah
Harga emas runtuh dari level tertinggi sepanjang masa, menghentikan reli kenaikkannya dan diperdagangkan dibawah $2,900 per ons jelang penutupan perdagangan hari ini (04:00 WIB) setelah Trump menandatangani perintah eksekutif atas tarif import sebesar 25% untuk baja dan alumunium.
Pasar secara luas dibuat kocar-kacir setelah Trump menekankan tarif 25% terhadap import Baja dan Alumunium, tetapi belum menentukan kapan tarif akan berlaku dan detail lainya. Namun dalam seketika harga emas merosot dan meninggalkan lantai $2,900 setelah Trump mengumumkan bhaw tarif akan berlaku mulai 12 Maret mendatang.
Sepanjang sesi perdagangan Amerika, sentimen berangsur pulih namun tetap negatif sehingga mendorong harga emas terus diperdagangkan stabil dibawah $2900 terlebih setelah Kepala Federal Reserves AS Jerome Powell mengatakan bahwa Fed tidak terburu-buru untuk mengurangi biaya pinjaman karena kekuatan ekonomi dan bahwa inflasi tetap di atas target 2%.
Dihadapan Kongres Powell menambahkan bahwa pasar tenaga kerja “secara umum seimbang” dan itu bukan sumber tekanan inflasi. Ketika ditanya apakah ekonomi AS akan mengalami resesi, ia membantahnya.
Hingga jelang penutupan perdgangan Selasa (11/2), Harga emas diperdagangkan turun sebesar $9.94 atau 0.34$ berada pada level $2,897.55 per ons (04:00 WIB), setelah uji tertinggi $2,942 dan terendah $2,881.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak Februari sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan turun sebanyak $7.30 atau 0.25% berada pada kisaran $2,927.10 per ons, setelah uji tertinggi $2,968 dan terendah $2,907.
Dipasar komoditas lainnya, harga minyak mentah dunia diperdagangkan menguat karena meningkatnya kekhawatiran pasokan menyusul ketegangan geopolitik dan perang dagang.
Berikut adalah posisi harga minyak jelang penutupan perdagangan Selasa (11/2) pada pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $72.98 , +$0.91 / +1.26%
- WTI : $73.25 , +$0.93 / +1.29%
- BRENT : $77.00 , +$1.13 / +1.49%
Dolar
Dolar AS diperdagangkan melemah selama sesi perdagangan Selasa (11/2), setelah mencoba bertahan dikisaran 108 karena sikap hati-hati pelaku pasar menunggu kesaksian Powell.
Diluar dugaan, Dolar jutru berngsur turun bahkan setelah Powell memberikan pidato yang bernada hawkish tentang inflasi dan suku bunga.
Indeks Dolar AS, yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang matauang dunia diperdagangkan turun pada hari Selasa (11/2) dengan penurunan sekitar 52 poin atau 0.48% berada pada level 107.81, setelah uji tertinggi 108.33 dan terendah 108.45.
Sekelompok matauang berisiko diperdagnagkan menguat selama sesi perdagangan Selasa (11/2) meskipun pasar menghadapi putaran tarif terbaru Presiden AS Trump, yang mencakup logam dasar seperti aluminium dan baja.
Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan Selasa, 11 Februari 2025 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.62971 , +21 / +0.34%
- EURUSD : 1.03645 , +59 / +0.57%
- GBPUSD : 1.24468 , +80 / +0.65%
- NZDUSD : 0.56565 , +17 / +0.30%
- USDJPY : 152.548 , +56 / +0.37%
- USDCAD : 1.42825 , -30 / -0.21%
- USDMXN : 20.53230 , -628 / -0.30%
- USDCHF : 0.91314 , +19 / +0.21%
- USDCNH : 7.30330 , -9 / -0.01%
Sentimen
Pada Rabu (12/2), fokus pasar global akan terus terpusat pada kebijakan Trump dan kesaksian kepala Federal Reserve AS Jerome Powell di hadapan Kongres untuk arahan tentang kebijakan suku bunga di masa mendatang.
Dari rangkaian data ekonomi, pasar akan disuguhkan denga laporan inflais konsumen (CPI) AS pada pukul 20:30 WIB.