Perusahaan-perusahaan Jepang Memperkirakan Prospek Ekonomi Tiongkok Pada Tahun 2024 Akan Tetap Suram
Perusahaan-perusahaan Jepang di Tiongkok memperkirakan prospek ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini akan tetap suram tahun ini, menurut laporan dari Kamar Dagang dan Industri Jepang di Tiongkok yang dirilis pada hari Senin.
Sekitar tiga perempat dari 1.700 responden dalam sebuah survei mengatakan mereka memperkirakan perekonomian Tiongkok akan memburuk atau tetap sama.
Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Jepang, dan salah satu tujuan investasi terbesar bagi perusahaan Jepang.
Ketidakpastian mengenai prospek ekonomi Tiongkok dan pesimisme terhadap lemahnya permintaan disebut-sebut sebagai alasan utama mengapa 48% perusahaan yang disurvei mengatakan mereka tidak berinvestasi di Tiongkok atau mengurangi investasi mereka pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Perusahaan-perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa mereka khawatir terhadap penerapan undang-undang Tiongkok mengenai spionase dan aliran data lintas batas.
Sebulan sebelum Tiongkok mengubah undang-undang anti-spionase pada bulan April lalu dan memperluas definisinya tentang mata-mata, Tiongkok telah menahan seorang pengusaha Jepang yang dicurigai melakukan mata-mata.
Meskipun prospeknya buruk dan lingkungan operasional yang sulit, setengah dari perusahaan yang disurvei masih menganggap Tiongkok adalah pasar terpenting secara global atau salah satu dari tiga pasar terpenting pada tahun 2024.
Perbaikan dalam lingkungan bisnis Tiongkok yang diharapkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut termasuk lebih sedikit pembatasan visa bagi warga negara Jepang dan lebih rendahnya biaya tenaga kerja, menurut laporan tersebut.