Yen Merosot, Susul Signal BoJ Akan Tinggalkan Suku Bunga ‘Negatif’
Indeks Dolar Amerika anjlok kembali dilevel 103, sementara Yen Jepang diperdagangkan menguat tajam terhadap Dolar – dengan USD/JPY turun lebih dari 550 poin ditengah pembicaraan Gubernur BoJ Kazuo Ueda yang mengisyaratkan bahwa pengetatan kebijakan lebih lanjut mungkin akan terjadi, dengan berakhirnya kebijakan suku bunga negatif BoJ yang sudah berjalan.
Hal tersebut, sontak membuat pasar berbondong-bondong berburu Yen dan meninggalkan Dolar yang berada pada jalur kebijakan moneter yang bertolak belakang.
Dalam komentarnya, Ueda mencatat bahwa Jepang akan menghadapi skenario ekonomi yang “bahkan lebih menantang” menjelang tahun 2024, dan menekankan bahwa BoJ memiliki ‘beberapa opsi’ tentang bagaimana bank sentral Jepang dapat melakukan pendekatan untuk menargetkan suku bunga di masa depan.
Mendengarkan apa yang disampaikan, pelaku pasar akan semakin ketat dalam memperhatikan pertemuan Bank Sentral Jepang yang akan datang pada 18 dan 19 Desember.
Hingga jelang penutupan Kamis (7/12) pada pukul 04:00 WIB, Indeks Dolar AS diperdagangkan melemah sebanyak 62 poin atau 0.60% pada level 103.56, setelah capai tertinggi 104.20 dan terendah 103.25. Sementara USD/JPY anjlok 377 poin atau 2.56% pada kisaran 143.526, setelah uji 141.598 terendah sejak 7 Agustus lalu.
Dipasar matauang berisiko, sekeranjang matauang rival utama Dolar rebound setelah mencatatkan kerugian tajam dalam beberapa hari terakhir dengan memanfaatkan pelemahan Indek Dolar AS.
Pasangan EUR/USD mengakhiri penurunan dalam enam hari berdagangan berturut-turut dan bahkan mengabaikan laporan GDP Eropa yang dirilis melambat selama periode kuartal ke-3. GDP (YoY) Eropa tercatat tak menunjukkan pergerakkan (0.0%) selama periode kuartal ke-3 dan turun sebanyak -0.1% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Disisi lain, GBP/USD naik setelah penurunan dalam tiga hari beruntun dan AUD/USD menguat mencapai 0.66 setelah uji terendah 0.6524 sesaat setelah Necara Perdagangan Australia tercatat naik ke angka 7.129B dari 6.184B, namun lebih rendah dari perkiraan 7.500B.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan 7 Desember 2023 pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.66030 , +56 / +0.86%
- EURUSD : 1.07953 , +34 / +0.31%
- GBPUSD : 1.25892 , +30 / +0.24%
- NZDUSD : 0.61710 , +36 / +0.59%
- USDJPY : 143.722 , -358 / -2.43%
- USDCAD : 1.35958 , +3 / +0.02%
- USDCHF : 0.87553 , +8 / +0.09%
- USDCNH : 7.16160 , -78 / -0.11%
Emas
Harga emas diperdagangkan menguat selama sesi Kamis (7/12), namun hanya mencatatkan keuntungan tipis meskipun Dolar diperadgangkan anjlok. Hal ini terjadi karena pelaku pasar terus mengantisipasi data kunci Nonfarm Payrolls AS malam ini (8/12).
Laporan Nonfarm Payrolls akan menjadi kunci utama pekan ini, dimana hasil dari laporan tersebut akan menjadi penentu akhir dari pembacaan trend tenaga kerja AS dan membantu the Fed akan mengambil keputusan atas kebijakan moneter Federal Reserves AS.
Jelang penutupan perdagangan Kamis (7/12) pada pukul 04:00 WIB, harga emas (spot) diperdagangkan naik sebanyak $5.26 atau 0.26% pada level $2,030.41 per ons, setelah capai level tertinggi $2,039 dan terendah $2,020.
Sedangkan Harga Emas berjangka kontrak Februari – sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan turun sebanyak $1.00 atau 0.05% pada level $2,046.90 per ons, setelah capai tertinggi $2,057 dan terendah $2,036 di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia menunjukkan sedikit pemulihan selama perdagangan Kamis (7/12) didorong oleh laporan Neraca Perdagangan Tingkok yang dilaporkan meningkat pada kisaran 68.39B selama periode November, lebbih baik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 58.00B (F) dan 56.53B (P).
Namun sayang penguatan masih terlihat terbatas karena kekhawatiran investor masih tetap ada sehubungan dengan lemahnya permintaan di Amerika Serikat dan Tiongkok.
Berikut adalah pergerakkan harga minyak jelang penutupan 7 Desember 2023 pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $69.81 , +$0.45 / +0.65%
- WTI : $69.64 , +$0.26 / +0.37%
- BRENT : $74.05 , -$0.25 / -0.34%
Sentimen
Selama perdagangan Jumat (8/12), fokus pasar akan tertuju pada laporan Nonfarm Payrolls dan Tingkat Pengangguran AS pada pukul 20:30 WIB. Disesi Asia pagi ini, Pasar akan diramaikan oleh laporan GDP Jepang yang akan dirilis pada pukul 06:50 WIB.