Dolar Bergerak Melemah, Investor Tunggu Data Kunci Inflasi AS
Indeks Dolar AS bergerak sedikit lebih rendah jelang penutupan perdagangan Senin (8/1), namun bertahan diatas level 102, setelah pasar mendengarkan pernyataan Presiden Federal Reserve (Fed) Atlanta Raphael Botic yang merupakan anggota pemungutan suara the Fed.
Dalam komentarnya, Bostic mengungkapkan bahwa bank nyaman dengan tingkat suku bunga saat ini dan The Fed masih perlu memberikan waktu pengetatan kebijakan moneter untuk meredam inflasi. Bostic melihat hanya sekitar 50bps dalam pemotongan suku bunga dalam tahun ini. Jumlah tersebut lebih rendah dari harapan pasar sebanyak 75bps.
Minimnya data sepanjang sesi perdagangan Senin (8/1) mendorong investor memilh menunngu data kunci inflasi AS pada Kamis mendatang. Setelah diperdagangkan cukup volatile mencapai tertinggi 102.62, Dolar mencatatkan kerugian tipis sebanyak 18 poin atau 0.18% pada level 102.29 pada saat penulisan pukul 04:00 WIB.
Pada saat yang sama, Pasangan GBP/USD mencatatkan kenaikan sekitar 31 poin atau 0.25% pada kisaran 1.27476, menandai kenaikan terbesar diantara pasangan matauang utama lainnya, setelah beberapa bukti bahwa perekonomian Inggris lebih tangguh daripada yang dikhawatirkan pada bulan Desember berdasarkan data yang dirilis minggu lalu.
USD/JPY diperdagangkan lebih rendah – berada pada level 144.223 saat berita ini ditulis, mencatatkan kerugian sebear 39 poin atau 0.27%. Melemahnya imbal hasil obligasi AS menjadi faktor utama penurunan USD/JPY.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan perdagangan 8 Januari 2024 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.67153 , +2 / +0.03%
- EURUSD : 1.09518 , +13 / +0.12%
- GBPUSD : 1.27476 , +31 / +0.25%
- NZDUSD : 0.62428 , +2 / +0.03%
- USDJPY : 144.223 , -39 / -0.27%
- USDCAD : 1.33561 , -3 / -0.02%
- USDCHF : 0.84771 , -25 / -0.29%
- USDCNH : 7.15910 , -24 / -0.03%
Emas
Harga emas diperdagangkan lebih rendah selama sesi perdagangan awal pekan ini (8/1), ditengah volatilitas pasar merespon komentar Presiden Federal Reserve (Fed) Atlanta Raphael Botic yang mengharapkan masih adanya ruang pengetatan kebijakan moneter untuk meredam inflasi lebih lanjut ditengah kuatnya sektor tenaga kerja dan data pendukung lain.
Pada awal pekan ini (8/1) – Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, peluang pemangkasan suku bunga dalam tiga bulan kedepan kembali mengalami pergeseran, diantaranya :
Pertemuan 31 Januari 2024 :
- ease: 4.7% vs. 6.2% (7/1)
- stay: 95.3% vs. 48.3% (7/1)
Pertemuan 20 Maret 2024 :
- ease: 63.8% vs. 66.2% (7/1)
- stay: 36.2% vs. 33.8% (7/1)
Pertemuan 1 Mei 2024 :
- ease: 93.6% vs. 92.3% (7/1)
- stay: 6.4% vs. 7.7% (7/1)
Hingga jelang penutupan perdagangan perdagangan Senin (8/1) pada pukul 04:00 WIB , Harga emas (spot) mencatatkan penurunan sebesar $18.74 atau 0.92% pada level $2,026.61 per ons, setelah capai tertinggi $2,046 dan terendah $2,016.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak Februari sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan melemah sekitar $16.80 atau 0.82% pada level $2,033.00 per ons, setelah capai tertinggi $2,053 dan terendah $2,022 di Divisi Comex.
Minyak
harga minyak mentah dunia diperdagangkan melemah tajam selama sesi perdagangan awal pekan (8/1), setelah Arab Saudi menerapkan pemotongan harga untuk pelanggan di Asia dan meningkatnya produksi minyak mentah meningkat di beberapa negara yang dipimpin oleh Angola.
Berikut adalah pergerakkan harga minyak jelang penutupan perdagangan Senin 8 Januari 2024 pada pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $71.11 , -$2.77 / -3.75%
- WTI : $71.00 , -$2.81 / -3.81%
- BRENT : $76.12 , -$2.64 / -3.35%
Sentimen
Selama perdagangan Selasa (9/1), pasar akan diramaikan oleh serangkaian laporan Inflasi Jepang pada pukul 06:30 WIB. Diikuti laporan Penjualan Ritel dan Building Approvals Australia pada pukul 07:30 WIB.
Disesi Amerika malam nanti, pasar akan terfokus pada laporan nerac perdagangan AS pada pukul 20:30 WIB dan Pidato Fed Vice Chair for Supervision Michael Barr pada pukul 00:00 WIB.