
Dolar Pulih, Harga Emas Anjok Dari Tertinggi Lima Bulan
Harga emas ditutup melemah selama sesi perdagangan awal pekan ini (5/12) terkoreksi dari sesi tertinggi $1,809 per ons setelah Institute for Supply Management (ISM) merilis sektor Non-Manufacturing PMI AS membaik ke level 56.5 dari 54.4, menunjukkan bahwa sektor jasa, yang menyumbang lebih dari dua pertiga kegiatan ekonomi AS, tetap tangguh dalam menghadapi kenaikan. suku bunga.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $28.89 atau 1.63% berakhir pada level $1,768.31 per ons, setelah uji terendah $1,765 dan tertinggi $1,809. Sedangkan emas berjangka kontrak Desember ditutup melemah sekitar $28.20 atau 1.58% berada pada level $1,781.40 per ons di Divisi Comex.
Dolar
Setelah dibuka dengan volatilitas yang minim selama sesi perdagangan Asia awal pekan ini (5/12), Dolar berhasil mencatatkan keuntungan tajam pada penutupan perdagangan Amerika semalam – merespon seragkaian data ekonomi AS yang dirilis dengan hasil yang cukup baik, diantaranya :
~ US S&P Global Services PMI (Nov), 46.2 (A) vs. 46.1 (F)
~ US Factory Orders (MoM) (Oct), 1.0% (A) vs. 0.70% (F)
~ US ISM Non-Manufacturing PMI (Nov), 56.5 (A) vs. 53.1 (F)
Dolar ditutup dengan kenaikan sekitar 71 poin atau 0.67% berakhir pada level 105.27, setelah uji terendah 104.11 dan tertinggi 105.41.
Dipasar matauang rival utama Dolar, Pasangan EUR/USD diperdagangkan melemah sebanyak 47 poin atau 0.45% berakhir pada level 1.0492, setelah uji tertinggi 1.0594 ketika pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) Gabriel Makhlouf mengatakan bahwa kenaikan suku bunga 50 bps adalah minimum yang diperlukan, menambahkan bahwa dia tidak akan mengesampingkan kenaikan 75 bps. ECB dijadwalkan akan merilis suku bunga Acuan Bank Sentral pada Kamis 15 Desember pekan depan.
Pasangan GBP/USD mengakhiri perdagangan Senin (5/12) dengan kerugian sekitar 98 poin atau 0.80% berakhir pada level 1.2192, setelah uji tertinggi 1.2344 dan terendah 1.2161. AUD/USD ditutup melemah sebanyak 96 poin atau 1.43% berakhir pada level 0.6697 – menjadi pemain terburuk dipapan matauang utama ditengah penurunan tajam harga minyak mentah dunia kembali dibawah level $80 per barel. Hari ini, Aussie akan terfokus pertemuan RBA pada pukul 10:30 WIB.
Minyak
Harga minyak mentah dibuka melonjak pada awal perdagangan Senin (5/12) merespon kabar baik dari China – karena berbagai distrik melonggarkan langkah-langkah pembatasan COVID-19, yang berarti dapat menyebabkan permintaan kembali stabil dan laporan OPEC+ yang memutuskan untuk mempertahankan kebijakan pengurangan produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari.
Disesi Eropa, Harga minyak brbalik menjadi Negatif setelah keputusan UE terbaru untuk membatasi harga minyak Rusia. Sementara itu, Moskow mengatakan tidak akan mengakui batas harga dan sedang mempersiapkan keputusan terbaru.
Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $2.89 atau 3.74% berakhir pada level $77.36 per barel, setelah uji tertinggi $82.72 dan terendah $76.78. Minyak mentah berjangka WTI AS ditutup turun sebanyak 3.96% atau $3.05 berakhir level $76.93 per barel. Sedangkan Brent Crude London berakhir melemah pada $82.68 per barel – turun sekitar 2.89% atau $3.50.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan hari ini, fokus pasar global masih akan tertuju prospek perlambatan kenaikan suku bunga Fed paska membaiknya serangkaian data ekonomi AS pada Senin. Disesi Asia, pasar global akan terfokus pada pertemuan Reserves Bank Of Australia pada pukul 10:30 WIB.