
Panic Selling, Safehaven Utama Langsung Diburu Investor
Panic Selling kembali terjadi selama sesi perdagangan Rabu (15/3), karena kekhawatiran pada kegagalan perbankan global terus meningkat setelah sederetan bank-bank besar di Dunia mulai menunjukkan kesulitan likuiditas. Dalam hal ini, pasar safehaven sangat diuntungkan.
Credit suisse mengguncang pasar keuangan global dengan Laporan tahunan 2022 Credit Suisse yang diterbitkan pada hari Selasa dan mengutip “kelemahan material” dalam kontrol internalnya atas pelaporan keuangan, tercatat bahwa tidak cukup untuk membendung arus keluar pelanggan.
Laporan tersebut, menyeret saham CS anjlok lebih dari 30% selama perdagangan Rabu (15/3). Diantara permintaan pada aset safehaven, Dolar mencatatkan keuntungan sekitar 1%, Emas melonjak hampir 2% mencapai tertinggi $1,937 dan Yen Jepang menguat $132.20 sebelum akhirnya berakhir pada kisaran 133.358.
Tentang Credit Suisse
Laporan tahunan 2022 Credit Suisse yang diterbitkan pada hari Selasa (14/3) memperlihatkan ‘kelemahan material’ dalam proses pelaporan keuangan tahun 2022 dan 2021. Dengan penarikan investor mencapai $110 milyar selama Q4 2022.
Meyusul laporan tersebut, Pemegang saham utama Credit Suisse, Saudi National Bank mengesampingkan penyediaan lebih banyak uang dengan alasan “peraturan perundang-undangan’. Hal ini, memicu jatuhnya saham CS, sementara Credit Default Swap (CDS) mencapai level yang tertinggi yang terakhir terlihat sejak Krisis Keuangan Global (GFC), sehingga mendorong saham bank di seluruh dunia bergerak ke sisi negatif.
Baru-baru ini, Swiss National Bank (SNB) mengatakan akan menyediakan likuiditas kepada CS jika diperlukan.
Saham AS & Obligasi
Indeks saham Amerika anjlok ke posisi terendah sejak Oktober, dengan seluruh sektor berada dizona merah. Dow Jones bergerak mencapai level terendah 31,874.
Pasar obligasi AS dan Eropa anjlok ditengah krisis perbankan. Imbal hasil obligasi Eropa runtuh dalam menghadapi penurunan indeks perbankan Eropa yang jatuh dalam penurunan satu hari terbesar dalam hampir 13 bulan.
Pelemahan Imbal hasil obligasi AS diperburuk selama sesi perdagangan Amerika setelah pasar kembali melihat peluang Federal Reserve AS untuk tidak melakukan perubahan suku bunga pada pertemuan Maret menyusul laporan inflasi yang buruk dan krisis perbankan.
Minyak
Harga minyak mentah dunia anjlok lebih dari 8% selama perdagangan Rabu (15/3), ditengah kekacauan financial yang terjadi – mendorong kekwatiran bahwa ekonomi global yang memburuk akan mempengaruhi prospek ekonomi yang lebih buruk dan dalam. Disisi lain, laporan bulanan IEA semakin memperburuk penurunan setelah IEA melaporkan bahwa stock minyak global mendekati level tertinggi sejak September 2021.
Hingga akhir sesi perdagangan Rabu (15/3), Harga minyak berakhir melemah sekitar 4.74% – rebound hampir setengah dari penurunan Rabu setelah OPEC+ memutuspkan untuk mempertahankan pemotongan Produksi hingga akhir 2023.
Dollar & Bonds
• USDX : 104.74 , +106 / +1.01%
• U.S 2Y : 3.8916% , -7.89%
• U.S 10Y : 3.462% , -4.78%
• U.S 30Y : 3.649% , -2.98%
US Stocks
• Dow Jones : 31,874.57 , -280.83 / -0.87%
• S&P 500 : 3,891.93 , -27.36 / -0.70%
• Nasdaq : 11,434.08 , +5.90 / +0.05%
Comodities
• XAUUSD : 1918.11 , +$14.49 / +0.76%
• GOLD (Apr) : $1931.30 , +$20.40 / +1.06%
• Oil Spot : $68.31 , -$3.24 / -4.74%
• WTI : $67.61 , -$3.72 / -5.50%
• Brent : $73.69 , -$3.76 / -5.10%
Currencies
• AUDUSD : 0.66130 , -66 / -0.99%
• EURUSD : 1.05749 , -159 / -1.47%
• GBPUSD : 1.20496 , -105 / -0.87%
• USDJPY : 133.328 , -92 / -0.69%
• USDCAD : 1.37622 , +80 / +0.58%
• USDCHF : 0.93285 , +214 / +2.29%
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (16/3), gejolak dipasar keuangan global diperkirakanmasih akan sangat berfluktuasi. Disesi Asia, pasar akan terfokus pada laporan tenaga kerja Australia pada pukul 7:30 WIB. Diikuti oleh laporan Klaim Pengangguran dan data Perumahan AS pada pukul 19:30 WIB.
Volatilitas pasar diperkirakan akan semakin meluas, menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa hari ini pukul 20:15 WIB. ECB diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50bps menjadi 3.5%.
Penutupan mendadak SVB Financial menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana bank lain dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga (cepat) Fed dalam satu tahun terakhir. Laporan inflasi akan dirilis malam ini pukul 19:30 WIB.